Jakarta, 31 Januari 2019. Pengurus Pusat Persatuan Tenis seluruh Indonesia (PELTI) segera akan selenggarakan dua event yang berbarengan yaitu Musyawarah Nasional Luar Biasa dan Rapat Kerja Pelti 2019 di Jakarta. Tepatnya tanggal 1 Februari 2019 untuk Munaslub dan 2-3 Februari 2019 untuk Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pelti 2019.
Bukan hal yang istimewa terhadap Munaslub karena materi yang mau dibicarakan adalah penetapan revisi AD ART Pelti yang melengkapai hasil Munas 2017 di Banjarmasin.
Untuk Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2019 sudah suatu kewajiban dilaksanakan setiap tahunnya, dengan materi tentunya pembahasan laporan kerja PP Pelti sejak Januari - Desember 2018 dan rencana tahun 2019.
Biasanya setiap bidang akan memberikan laporan termasuk kesekretariatan yang dibawa oleh Sekjen PP Pelti yang baru masuk 1 Oktober 2018.
Setelah itu setiap Pengda memberikan tanggapan maupun usulan terhadap laporan tersebut. Waktu 2 (dua) sudah cukup jika betul betul difokuskan kepada materi yang ada. Tidak seperti tahun 2018 lalu dimana Rakernas 2018 lebih banyak kepada bermain tenis bersama sehingga hasilnya tidak kelihatan. Apakah akan terulang kembali seperti Rakernas Pelti 2018 yang memakan dana cukup besar seperti yang pernah diungkapkan oleh salah satu petinggi Pelti langsung kepada AFR.
Tentunya tidak demikian karena situasi keuangan PP Pelti sendiri sudah mulai cenderung menurun. Bahkan kekecewaan dari utusan Pengda yang sedikit kurang puas karena selama ini Rakernas dilaksanakan di hotel tetapi kali ini di Wisma milik salah satu kementerian RI, sehingga bisa dikatakan menunjukkan keadaan keuangan induk organisasi sudah diragukan.
Tentunya tidak demikian karena situasi keuangan PP Pelti sendiri sudah mulai cenderung menurun. Bahkan kekecewaan dari utusan Pengda yang sedikit kurang puas karena selama ini Rakernas dilaksanakan di hotel tetapi kali ini di Wisma milik salah satu kementerian RI, sehingga bisa dikatakan menunjukkan keadaan keuangan induk organisasi sudah diragukan.