Rabu, 16 Januari 2019

Setelah Main Tenis, AFR collaps



Jakarta, 16 Januari 2019. Ambruk setelah main tenis. Ini kejadian untuk pertama kali bagi AFR. Tepatnya pada hari Jumat 12 Januari 2019 memenuhi keinginan bermain tenis yang letaknya agak dekat dengan rumah sehingga mendapatkan rekan bermain dr.Bonar N yang sudah lama tidak bertemu. 

Pagi itu berangkat 06.45 hanya sempat minum air putih dan makan pepaya sebagai mana lazimnya sekarang santapan setiap harinya setelah bangun tidur, tetapi belum sempat makan bubur sebagaimana biasanya setelah makan pepaya.
Berangkat ke lapangan tenis TMII dan kira kira bermain pukul 09.00 diudara cerah dan panas. Sempat bermain dengan rekan rekan baru perwira Polisi yang baru dikenal. Mulai terasa sesak didada dan keringat basah banyak sekali (padahal ini panas dingin gejala mau pingsan) sebagaimana biasa sejak angka menunjukkan 2-6 untuk lawan bermain. 

Tetapi keinginan cepat selesai dan masih malu malu dan tidak mau mengecewakan rekan pasangan bermain yang terlihat begitu semangat tidak mau kalah. Sehingga permainan bisa mencapai angka 9-5 untuk lawannya. Setelah itu AFR pergi ke toilet untuk buang air kecil dan setelah itu siap dengan obat Cedocard karena dada terasa sesak. Memang sesaknya tidak terlalu kuat tetap terasa sehingga langsung  ambil Cedocard yang selalu dibawa bawa dalam perjalanan kemana saja. Kemudian setelah itu ke mobil untuk ambil botol air minum, Dan kumpul dengan teman teman baru dibawah pohon untuk pesan minum teh manis. 


Karena hal seperti ini sudah pernah dialami bulan Juli 2018 saat ikuti Outbond Asian Paragames 2018 di Pusdik Rindam Jaya dibawa Gn Salak (Gunung Kembar) Dimana saat itu tidak sarapan hanya minum air putih sehingga saat apel pagi hari terakhir berdiri selama kurang lebih 30 menit mulai terasa goyang sehingga inisiatip keluar barisan ke tempat medis dan langsung duduk minum teh manis. Kembali segar.

Tapi kali ini di lapangan tenis TMII belum sempat minum teh manis langsung collaps alias pingsan ambruk dimeja. Dan sadar setelah dibaringkan oleh dr.Bonar. Dikatakan kalau saat itu oleh Dr. Bonar langsung punggung dipukul sekuat kuatnya untuk merangsang jantungnya. Dianjurkan untuk usia tua jangan dada depan dipukul karena bisa patah. Sambil kaki dipijat pijat bibir diberikan air teh manis. Dr.Bonar mengatakan agar jangan tidur. ngantuk itu dilawan dan bicara terus jangan diam. Kurang lebih 20 menit atau 30 menit merasa sudah sehat maka bangkit duduk kembali dan minum langsung teh manis. Tetapi setelah itu kembali collaps alias pingsan dan sadar beberapa menit kemudian . Dalam kesadaran tersebut kaki diangkat lebih tinggi kedudukan dari kepala dengan tujuan agar darah dikaki mengalir kekepala. 

Langsung minta hubungi keluarga. Awalnya rencana mau pulang  diantar oleh dr. Bonar tapi AFR bilang sanggup pulang sendiri. Untung tidak dilakukan. Atas usulan salah satu perwira Polisi rekan main tenis dianjurkan bawa ke IGD RS Haji yang dekat. 

Akhirnya masuk ke IGD dan langsung diberi oksigen karena so pasti ini hipoglikemi dan hipotensi. Betul tensi 80/44. Langsung juga diinfus Ringer Lactate. Dan minum Aspilet 300 mg dan CPG 4 tablet.  Tensi akhirnya naik pelan pelan sampai 130/80 ketika diperiksa sebelum ke RS Polri. 

Diperiksa ECG dan ternyata hasilnya bagus tetapi ada yang dirasa aneh sehingga dianjurkan untuk dirujuk ke RS Polri. Karena AFR mempunyai teman kuliah di FK Unair jadi Dokter specialis jantung Dr. Djoko Maryono dikontak melalui WA minta pendapat. Langsung dijawab bisa kedia langsung di RSPP tapi transportnya jauh dan direkomendasikan ke RS Polri yang memang diketahui sudah bagus sarananya. Dan juga menerima BPJS.

Ada dua pilihan dengan gunakan ambulance Rumah Sakit tapi dianjurkan tilpon dulu IGD RS Polri kuatir tempatnya penuh. Langsung inisiatip gunakan mobil sendiri kebetulan anak dan istri sudah hadir. Diterima di IGD RS Polri ada satu tempat. Dan langsung diperiksa tensi 130-80. Dan diberikan oksigen dan infus Na Cl. Setelah beberapa jam kemudian dikirim ke Emergency Care Unit. Ada 12 tempat tidur didalamnya dengan berbagai penyakit tetapi mayoritas ada para Lansia. Dan hanya satu yang usia 34 tahun disamping tempat tidur.

Melihat paramedis yang tugas masih muda muda didampingi dokter jaga yang juga masih muda. Ada yang menarik disini yaitu salah satu dokter mirip Ahok (mantan Gubernur DKI) yaitu dr. Vicky Candra. Tapi tidak sempat bertanya tanya padahal dia dua kali memeriksa.

Hasil laboratorium enzym jantung menurut dia tidak masalah dan sudah bisa pindah ke kamar tetapi menunggu dokter specialis jantung untuk mengijinkan pindah kekamar untuk observasi selanjutnya. Ini prosedur RS. Yang menarik kedua adalah paramedisnya selain muda muda juga tampak manis manis. Yang ketiga selama 3 malam disana sudah ada 6 pasien yang meninggal. Bagaimana suasana disaat saat sebelum meninggal sampai meninggal dan dibawa keruang jenazah terlihat mulai betapa sibuknya dokter dan perawat dan suasana keluarga yang ditinggalknannya.

Setelah tiga malam dipindah keruangan akhirnya tepat 16 Januari 2019 diijinkan pulang oleh dokter. Ternyata fasilitas RS Polri ada kemajuan dimana pembangunan fisik memadai sekali dan kamar kelas 1 untuk BPJS yang digunakan seperti fasilitas hotel walaupun karena masih baru belum ada meubel tersedia, baru ada AC dan TV. 

Sangat terasa manfaat BPJS oleh Pemerintah sudah berjalan dengan baik. Ketika diurus administrasinya ternyata ada tunggakan pembayaran iuran BPJR dilakukan AFR sehingga kena denda dan langsung dibayar sebesar Rp 190.000, dan lunas semuanya. Jadi jangan lupa sudah saatnya menjadi angota BPJS, karena fasilitas kesehatan sudah ada kemajuan besar saat ini. AFR mulai ikut BPJS tahun 2013.

7 komentar:

Unknown mengatakan...

Semoga sehat2 terus ya om Ferry, selalu jaga kesehatan...
Ingrid, pinokalan

Anton Frederik Sumolang, Drs. mengatakan...

Puji Tuhan Bung Ferry...
Semoga kesembuhannya lebih sempurna lagi. Pakatuan wo Pakalowiren.

Renny Flo mengatakan...

Semoga Tuhan memberikan kesehatan yg sempurna ya Fer..prihatin skali mendgr ttg keshtnmu, GBU

NYsha mengatakan...

Semoga cepat sembuh pak Ferry

NYsha mengatakan...

Semoga cepat sembuh pak Ferry

Unknown mengatakan...

Sehat Om AFR....

AFR mengatakan...

Terima kasih atas doa dan dukungannya. Puji Tuhan hanya hypoglikemi saja sehingga pingsan. Belum ada indikasi ke Jantung
Ferry