Minggu, 22 September 2013

Pelaksana Turnamen Tidak mau belajar

Jakarta, 22 September 2013. Pengamatan saya selama ini dipelaksana Turnamen Nasional khususnya kelompok yunior itu belum ada perbaikan yang signifikan. Padahal kalau dilihat pelaksana turnamen tersebut adalah pelaku pelaku yang sudah berpengalaman. Baik itu pelaksana di Jakarta maupun diluar kota. Belum lama ini saya melihat lansgung pelaksanaan PORPROV disuatu provinsi diluar Jawa, kemudian ikuti juga POPNAS 2013 di Jakarta. Kedua event ini adalah multi event, belum lagi disingle event. Dan sering terjadi di pelaksanan turnamen yang dananya cukup memadai. Lain ceritanya kalau dana sangat minim sehingga pelaksana turnamen tidak bia maksimal.

Perlu saya tekankan didalam melaksanakan turnamen yang harus diperhatikan ada 3 prinsip kepentingan yaitu kepentingan pemain, kepentingan sponsor dan kepentingan penonton. Ini ketiga kepentingan ini saling berkaitan.
Kalau kepentingan pemain tentunya harus disiapkan lapangan memadai dengan sarana penunjangnya seperti fasilitas rest room, konsumsi, petugas pertandingannya dll. Bisa dibayangkan sewaktu POPNAS 2013 babak final peroragan tanpa payung untuk pemain didalam lapangan. 
 " Katanya" sewatu beregu disediakan menurut Panpel yang cerita langsung kepada saya sewaktu saya beritahu kekurangannya. Kalau kepentingan sponsor adalah masalah publikasi, promosi kegiatannya dan penempatan fasilitas2 sponsor didalam maupun diluar lapangan pertandingan. Begitu juga fasilitas informasi yang cepat bisa didapat baik oleh pemain, penonton maupun sponsor. Kalau kepentingan penonton adalah tempat duduk penonton, pengaturan jadwal pertandingan,mudahnya mendapatkan informasi pertandingan yang sudah berlangsung maupun yang belum,  kualtas pertandingannya dll.

Mana yang lebih penting dari ketiga kepentingan ini. Bagi saya ini tergantung dari mana kita melihatnya karena ketiga kepentingan ini sama besar porsinya. Jadi bukanlah kepentingan panitia yang dilakukan. Karena selama ini saya perhatikan apa yang ada dibenak panitia adalah bagaimana pertandingan cepat selesai. That's all.
Masalah multi event, sangat penting peranan dari seorang Technical Delegate yang mirip dengan tugas dari Tournament Director. Bedanya Technical Delegate bisa menentukan layak tidaknya pertandingan tersbut karena perencanaannya dilakukan jauh jauh hari, bahkan kualitas lapangan juga ditentukannya.

Tidak ada komentar: