Sabtu, 28 September 2013

Kok berani beraninya merubah hasil MUNAS 2012

Jakarta, 26 September 2013. Hari ini bertemu dengan salah satu rekan lama asal Manado yang saat ii masih aktip duduk dikepengurusan Peltit Sulawesi Utara. Saya diminta untuk bertemu  sekedar ngobrol karena sudah lama tidak berjumpa. Alias reuni lah.
Sewaktu dalam perjalanan ke hotel Menara Peninsula tempat rekan ini menginap, saya terima telpon dari rekan di Ambon Frengky Mewar yang juga Ketua Pengda Pelti Maluku. Kalau dari Frengky saya diberitahu masalah pertemuannya dengan Ketua Umum PB Pelti beberapa hari lalu di Jakarta. Dan saya diberitahu kalau Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pelti akan dilaksanakan tanggal 22 Nopember 2013 dan belum beritahu tempat pertemuan tersebut. Saya bersyukur sudah terjawab pertanyaan rekan rekan di daerah tentang rencana Rakernas yang merupakan hasil Munas diubah dari 2 tahun sekali menjadi tiap tahun.
Nah, dari pembicaraan dengan Albert Wuysang terungkap masalah yang sebenarnya sudah pernah saya tanyakan ke PB Pelti beberapa bulan lalu, yaitu masalah pergantian nama PP Pelti menjadi PB Pelti. Karena sepengetahuan saya waktu di Munas Pelti (25 Nop 2012) di Manado, yang diputuskan perubahaan AD ART Pelti salah satunya adalah perubahan nama Pengprov Provinsi) dan Pengkab/kota (Kabupaten/kotamadya) Pelti menjadi Pengda dan Pengcab seperti sebelumnya. Sedangkan Pengurus Pusat tidak berubah namanya Tetapi sewaktu saya sempat bertanya ke PB Pelti (saya lupa kepada siapa, tetapi seingat saya kalau tidak ke Ketua Umum atau Sekjen) dan dapat jawaban yaitu hasil keputusan MUNAS sehingga sekarang Pengurus Pelti Pusat menjadi Pengurus Besar Pelti.
"Saya kan Pimpinan Sidang Munas. Jadi saya tahu sekali kalau PP tidak dirubah." ujarnya yang meyakinkan sekali.
Wow, kok berani beraninya pengurus sekarang merubah hasil MUNAS Pelti 2012.
Ya,sebagai pengamat seperti yang diminta oleh rekan saya di tenis minta tetap harus mengamati kinerja Pelti sekarang sebagai tanggung jawab sebagai pengamat. Permintaan ini muncul ketika saya ditanya masalah PB Pelti dimana saya katakan tidak ikut campur. "Justru saya ditegur tidak boleh bersikap begitu."
Sebenarnya banyak juga hasil Munas yang saya ketahui yaitu antara lain, ada istilah ketua harian karena ketuanya sibuk maka diamb jalan terbaik saja. Seharusnya pengurus baru segera merevisi AD ART dan diberitahukan kedaerah daerah karena sepengetahuan saya banyak daerah yang belum menerima perubahan tersbut, tetai sewaktu saya bertanay ke Senayan dikatakan sudah siap semuanya.

Tidak ada komentar: