Minggu, 04 Agustus 2013

Tanggapan dari Blora

Jakarta, 4 Agustus 2013. Hari ini saya terima telpon dari salah satu rekan di Blora yang menceritakan masalah tulisan saya diblogger ini tentang Pelti Jawa Tengah itu membuat heboh juga. Karena tulisan diblogger saya ini merupakan catatan harian saya termasuk kejadian kejadian disekitar saya dan bukan berita maka saya menulis apa adanya. Kadang kala ada yang menyampaikan agar jangan diungkapkan dalam blogger ini maka saya simpan saja dan menghormati permintaan tersebut.
Memang saya sudah perhatikan ada kelemahan didalam mengajukan protes dilakukan oleh Wakil Ketua Pengda Pelti Sunoto mewakili institusi, bukan oleh Ketua Pengda Pelti sendiri. Secara organisatoris jika tidak diketahui oleh Ketua maka anggota pengurus lainnya tidak berhak menggunaan kop surat resmi Pengda Pelti.

Saya lihat masih banyak rekan2 di organisasi belum mengetahui atau belagak tidak tahu tata cara ini. Pernah kejadian juga terjadi sewaktu menjelang PON XVIII Riau di tahun 2012. Ketua Panpel Tenis PON XVIII 2012 yang juga sekretaris Pengprov Pelti (Pengda) Riau menulis surat dengan menggunakan kop surat Pengprov Pelti Riau. Kirim surat ke PP Pelti sebagai pengaduan untuk memecat Technical Delegate Tenis PON XVIII yang dijabat oleh saya sendiri. Ditanda tangani oleh Ketua Panpel Tenis PON XVIII Riau. Ini kejanggalan terjadi dengan sebenarnya. Langsung oleh PP Pelti diungkapkan juga kekeliruan yang dibuatnya. Hal yang sama ditanggapi juga oleh Ketua PB PON sendiri ikut menyalahkan Ketua Panpel Tenis PON XVIII yang dianggap ngawur.

Kemudian ketika disinggung masalah tulisan soal pemilihan di Musda Pelti Jateng, dikatakan itu cerita bohong saja semua datang dari Sunoto yang sudah berpuluh tahun duduk di bidang organisasi Pelti Daerah. Ya, saya sendiri belum kenal secara fisik dengan ketua Pengda Pelti Jateng baru sekedar ber SMS ria saja. Saya sendiri juga kaget ketika saya bertanya kepada Sunoto siapa nama lengkap ketua Pengda Pelti Jateng ternyata dia gak ingat. Aneh ya kok ketua sebagai atasannya langsung tidak tahu nama lengkapnya. Ya itulah yang terjadi. Anjuran saya sebaiknya ada tertib organisasi perlu diterapkan sehingga bisa berjalan semua organisasi tenis yang kita sayangi.
Masalah seperti ini sudah waktunya Ketua Pengfa menegur yang bersangkutan agar tidak menyalahgunakan wewenang.

Tidak ada komentar: