Kamis, 01 Agustus 2013

Mau Main Tenis atau Belajar Tenis

Jakarta, 1 Agustus 2013. Kalau  ditanya mau main tenis atau mau belajar tenis. Maka semua orang pasti tahu jawabannya. Hal ini penting karena dulu (teori lama) selalu yang ada dibenak pelatih ataupun masyarakat tenis adalah " belajar " Pertanyaan ini berlaku untuk anak anak maupun dewasa.
Saya teringat dulu kalau kita mengajar tenis selalu dibenak kita adalah belajar bukan main tenis. Akibatnya main tenis itu harus melalui beberapa puluh kali fase fase latihannya.
Nah sekarang oleh ITF diperkenalkan program Play anf Stay in Tennis. Jadi yang ditanya pertama kepada orang awam baik anak anak maupun dewasa adalah bukan mau belajar tenis tetapi mau main tenis.

Sekarang juga begitu kalau ditanya kepada masyarakat awam , apakah mau main tenis atau mau belajar tenis. So pasti jawabannya adalah mau main tenis. Karena kalau sudah masuk lapangan tenis yang diinginkan terealiser adalah main tenis. Keinginan main tenis sangat besar daripada belajar temos/. Masalah ini jarus bisa diantisipasi secepatnya sebelum hilang keinginan tersbut.

Coba Anda bayangkan untuk oarng yang hidup cukup lama belajar mulai dari Sekolah Dasar samapi tingkat mahasiswa berarti sudah puluhan tahun " belajar " sedangkan main tenis bukan untuk prestasi awalnya. Jadi keinginan main tenis lebih besar.

Sewaktu diajak main tenis maka latihannya berbeda. Sudah tidak perlu lagi memperkenalkan grip (pegangan tangan ke raket). Diserahkan kepada pemain sendiri mau pegang seenaknya saja. Ini kelihatan aneh tetapi begtulah pola latihan Play & Stay in Tennis sehingga pada hari itu juga masyarakat bisa bermain dan bertanding dalam satu hari saja. Persyaratannya bolanya khusus tidak sama dengan bola normal.. Koreksi dilakukan sambil bermain sehingga langsung dipraktekkan. Berbeda kalau sejak awal diberi teori yanpa merasakan sendiri manfaatnya. Dan apa yang dilakukan ITF sudah pernah saya buktikan sendiri beberapa bulan lalu terhadap anak2 SMP di Jakarta, langsung beberapa jam kemudian mereka diadu tanding dan ternyata antusias anak2 cukup besar hanya sayangnya waktu itu tidak ada raket yang dijual ditempat. 

Tidak ada komentar: