Jumat, 13 Mei 2011

Ketipu aku dinegeri orang

Jakarta, 13 Mei 2011. Kalau diingat ingat sewaktu berada di Vientiane Laos, pikiran belum lepas dari kota Jakarta. Bisa dibayangkan jika kesulitan berkomunikasi dinegeri orang membuat ketidak nyamanan saja. Tapi anehnya justru berat badan bukannya berkurang padahal istrahat masih kurang, setiap saat suka terbangun ,disamping tempat tidurnya keras. Menyadari hal tersebut maka biasanya sarapan makan buah kali ini justru makan berat seperti makan siang aja.

Badan berada di Laos tapi pikiran di Jakarta. Kenapa demikian karena saat ini sepertinya kurang tepat keluar negeri karena sedang persiapkan turnamen di Bantul Jogjakarta yang sedang jadi sorotan. Sewaktu meninggalkan Jakarta saya mencatat baru 30 peserta sedangkan batas waktu pendaftaran tutup tinggal 5 hari lagi. Apa ini tidak buat penasaran. Maka ketiga HP yang dibawa langsung setiap saat kirim SMS kerekan rekan tenis di DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun Jawa Barat dan DKI Jakarta. Menyadari kalau gunakan provider Indonesia dinegeri orang maka beayanya akan membengkak. Maka langsung diganti dengan provider lokal yaitu TIGO.
Tapi ternyata cukup mahal juga. Setiap hari harus beli pulsa lokal. Setiap saat baik didalam mobil maupun dikamar sewaktu mau istrahat saya kirimkan SMS ke Indonesia. Komunikasi lain yaitu melalui internet yaitu email. Saya lebih suka kirim SMS dibandingkan telpon.
Dihari terahir saya kena tipu juga. Karena sudah mau pulang esok harinya saya membeli pulsa . Kebetulan jam menunjukkan pukul 21.30 dan kota sudah sepi, kebetulan ada satu toko yang sudah mau tutup. Kesulitan komunikasi di Laos cukup besar karena sulit berbahasa Inggris. Tapi banyak cara kita lakukan seperti tunjukkan gaya menilpon dan sebutkan nama TIGO, maka yang ngerti justru anak kecil sekitar 13 tahun. Langsung diberinya voucher 10.000 kip (uang Laos). Sampai dikamar saya coba masukkan nomor voucher tersebut.. Jawabannya adalah...sudah expired.. Astaga, mau klaim so pasti tokonya(warung) sudah tutup... Ya, ketipu aku...ha ha ha

Sewaktu tiba di Jakarta, bersyukurlah saya karena yang mendaftar mulai naik dan mencapai angka diatas 110.. Terima kasih Tuhan atas berkatnya....telah berikan semua sehingga niat baik selenggarakan turnamen tenis khususnya yunior bisa dilaksanakan..

Tidak ada komentar: