Sabtu, 21 Mei 2011

Guyonan ala Kawanua

Jakarta, 21 Mei 2011. Menyempatkan diri muncul ditengah tengah kegiatan turnamen Maesa Paskah di EliteClub Epicentrum Jakarta, untuk bernostalgia dengan rekan2 Kawanua yang selama ini selalu aktif dipertenisan nasional. Rasa persaudaraan selalu muncul disuasana Maesa Paskah yang biasanya dilaksanakan saat Paskah. Tapi kali ini karena satu dan lain hal maka diundur ke Mei 2011.
Canda gurauan pun ala Manado atau Kawanua selalu muncul dengan ciri khasnya yaitu tidak mau kalah satu sama lainnya. Mulailah godaan ataupun canda dilontarkan kepada saya. " Dulu dia jago. sekarang jalan aja so susah." begitulah guyonan Armand Monoarfa dan Anthony Wayong ditujukan kepada saya. Tetapi sayapun tidak mau kalah berguyon karena tertawa adalah sehat.
" Kita heran sekali, dorang ini latihan seminggu 8 kali, tapi kalau ada turnamen kita (AFR) yang naik panggung." ujar saya kepada mereka tidak mau kalah. Begitulah gaya Kawanua bercanda. Datang lagi Adrian Tapada dengan gayanya. Cerita Armand, kalau Adrian pernah tunjukkan foto tua Opa Mangindaan di tahun 1935 kepada temannya yang lain. "Ini foto Opa dan ini saya" ujarnya serius. Yang dengar belum ngeh maka diulanginya. Setelah sadar kalau foto tahun 1935 sedangkan Adrian usianya masih jauh muda, Maka barulah semua tertawa.
Belum lagi ada guyonan kalau Anthony Wayong pernah kalahkan saya di Kemayoran, langsung ditanggapi. " Maklum jaga langganan." jawaban tidak mau kalah ala Kawanua. Begitu juga saya tanya umur Wempy Mangundap dari Makassar. Langsung Adrian Tapada nyeletuk. " Kita dua tahun lebih tua." Ha ha ha semuapun tertawa karena Adrian jauh lebih muda ngaku tua.

Tiba tiba datang Walikota Manado Ir. Vicky Lumentut bersama rombongan. Setelah bersapa kiri kanan, maka rombongan ini nonton semifinal pasangan suami istri antara "Bekong" Rungkat dan istri Pia melawan pasangan dari Manado Ice dan Agus Logor. Terlihat begitu seriusnya yang bertanding tanpa ada ekspresi gembira, mulailah saya lemparkan gurauan kepada Walikota Manado Vicky Lumentut." Survey membuktikan jika pasangan suami istri bertanding maka 75 % kemungkinan bercerai." Semua yang dengar ikut tertawa. Tapi tidak kalah juga guyonan dari Vicky Luemntut. " Ini anggota BII." Waduh ada istilah baru nih. " Bini injak injak." Tertawalah semua mendengar gurauan tersebut. Tapi ada yang nyeletuk, dirumah Bini diinjak injak. Ha ha ha

Sebelumnya saya terima telpon dari kolega di Tulungagung yang juga Ketua Pengkab Pelti Tulungagung, dr. Bambang Supeno teman kuliah saya di FK Unair Surabaya.
"Mas, saya mau rubah rencana TDP Tulungagung Open tidak pertandingkan putri karena kurang ramai. Diganti dengan veteran saja seperti tahun lalu. " ujarnya. Dan saya anjurkan tulis surat resmi saja ke PP Pelti. Tidak diduga saya diminta bikin RemajaTenis di Tulungagung. "Terima kasih Mas, nanti saya programkan secepatnya, karena padatnya acara TDP di Tanah Air." Ini berita gembira untuk masyarakat tenis di Jawa Timur bisa menikmati turnamen didaerahnya.

Sewaktu berbincang bincang dengan Walikota Manado sempat dibicarakan acara HUT Kota Manado 14 Juli 2011. Ada kegiatan turnamen tenis. " Mana lebih ramai bikin turnamen tenis.?" ujarnya bertanya kepada saya. Langsung saya sambut keinginan tersebut karena sebelumnya sudah pernah berkomunikasi akan digelar TDP Nasional RemajaTenis di Manado sebelum lapangan Sario dibongkar. Sayapun menganjurkan turnamen yunior dan veteran bersamaan waktu akan membuat meriah. Langsung disebutkan kalau Ketua Panpel HUT Kota Manado itu Wakil Walikota Manado Ai Mangindaan.
"Mimpi saya turnamen di Manado akan terealiser jika Tuhan menghendakiNya."

Tidak ada komentar: