Minggu, 04 Oktober 2009

Orangtua Petenis perlu Informasi


Jogja 4 Oktober 2009. Makin banyak petenis yunior makin banyak pula muka muka baru dipertenisan kita ini. Makin banyak pula kebutuhan informasi yang dibutuhkan mereka. Begitulah yang saya dapatkan dari mereka. Berbagai cara penyampaian kepada saya karena merasa bisa bertemu dengan orang Pelti Pusat sehingga bisa bertanya dan menyampaikan pendapatnya. Ada pula yang awalnya sangat sinis penyampaianya dimana kritik kritik yang diberikan bisa panas hati dibuatnya, tetapi semua ini saya terima dengan lapang dada. " Saya ini pelayan masyarakat tenis. Anda tahu 'kan resiko bagi pelayan. So pasti dimarah marahin majikan terus. Anda itu majikan saya. Kalau kerja bagus tidak pernah dipuji, tapi kalau salah dimaki maki. Jadi saya harus siap menghadapi semua pertanyaan maupun maki-makian tersebut. Ini saya sadari betul, sehingga saya satu satunya anggota pengurus terbanyak terima caci maki masyarakat tenis. Bukan hanya itu, saya juga pernah diajak berantem ."

Saya sendiri harus mengakui beberapa kelemahan organisasi kita ini tetapi tidak perlu kecewa karena banyak cara untuk bertanya, kalau tidak bisa didapatkan melalui situs resmi Pelti yaitu www.pelti.or.id , bisa dihubungi melalui telpon. Tidak perlu mendapatkan informasi dari orang yang salah.

" Mana yang benar soal PNP. Karena banyak situs yang keluarkan PNP.? " Begitulah salah satu pertanyaan yang datang. Saya hanya katakan yang punya PNP itu Pelti bukan pihak lainnya. Jadi yang dipakai adalah Pelti.
Masalah informasi ini banyak kesimpang siuran didaerah daerah. Ada yang mengaku ngaku sebagai orang Pelti tetapi ada juga kesan dari masyarakat bahwa orang tersebut adalah orang Pelti, sehingga apa yang disampaikan seolah olah informasi dari Pelti.
Saya sendiri sewaktu berbincang bincang dengan orangtua petenis menyampaikan pendapat sebagai pribadi atau sebagai Pelti. Ini bisa saya bedakan sehingga tidak seenaknya pendapat pribadi dicampur adukkan dengan institusi.
Masalah cara kerja dari PNP, maupun persyaratan TDP, saya sampaikan sesuai ketentuan Pelti.
Sayapun sampaikan kalau PNP itu sejak awal diperkenalkan belum pernah direvisi, tetapi tahun 2010 akan dberlakukkan PNP terbaru setelah direvisi. Masalah cara perhitungan PNP dianggap kurang transparan sehingga dituding ada kongkalikong dibelakang layar. Saya sendiri sampaikan tudingan tersebut tidak perlu terjadi kalau mau bertanya silahkan cek ke kantor Pelti bukan melemparkan fitnah fitnah yang tidak bermanfaat.
Ini akibat ketidak tahuan saja. Maklum muka muka baru dipertenisan kita ini sehingga ketentuan2 yang sudah ada disitus resmi Pelti tidak pernah dilihat.
Kalau saya perhatikan sudah banyak petenis yunior sudah mengenal dunia maya, banyak yang sudah menggunakan Facebook sebagai sarana komunikasi mereka, berarti memiliki e-mail. Komunikasi dengan Peltipun bisa dilakukan melalui email atau membuka situs resmi Pelti. Hanya terpulang kembali kepada orangtua petenis atau pelatih yang paling sering merepotkan penyelenggara yang terlalu banyak mengganggu kerja panitia, baik dalam bentuk protes atau bertanya disaat yang tidak tepat. Ini sangat mengganggu kerja petugas Referee. Padahal disetiap turnamen sduah ada pengumuman sebagai inforasi yang perlu diketahui.
Untuk RemajaTenis ini saya sudah buat SPANDUK tentang aturan pertandingan sehinga tidak perlu bertanya tanya lagi. Termasuk nama Referee dan nomer telponnya agar bisa dihubungi.Tetapi tetap ada saja yang bertanya yang sudah ada di spanduk tersebut.

Tidak ada komentar: