Kamis, 16 April 2015

Pembinaan Usia Dini terabaikan

Jakarta, 16 April 2015. Saya teringat kemarin ketika jumpa salah satu rekan tenis Nico  di lapangan tenis Klub Rasuna Kuningan. Ujarnya waktu itu mempertanyakan gaung dari tenis saat ini. "Dulu saya suka dengar ada pelatih asing Suresh  datang ke Jakarta untuk melatih petenis usia dini. Kenapa sekarang tidak ada ya ?" suatu pertanyaan yang menarik sekali.
Memang tugas dari induk organisasi tenis ini banyak sekali. Salah satunya yang terpenting adalah PEMBINAAN. Yang terdengar saat ini hanya pembinaan petenis nasional saja. Mulai dari tim Davis Cup dan Fed Cup ditambah Jr Davis Cup dan Jr Fed Cup. Begitu juga tim nasional usia 14 tahun.

Yang menurut saya dilupakan adalah pembinaan usia dini atau dikenal sebagai program pemassalan. Seperti pertanyaan rekan saya diatas. Kelihatannya sibuk dengan turnamen yang juga masuk dalam pembinaan. Kalau dilihat turnamen yunior cukup banyak sekali dalam setahun, dan turnamen kelompok umum yang nasional masih bisa dihitung dengan jari kita. Baru tahun 2015 ini bertambah 3 turnamen internasional khsusus putra yaitu Pro Circuit USD 10,000.

Bagaimana nasib pengembangan atau pembinaan usia dini ? Dulu diawali dengan program mini tenis atau juga disebut Play and Stay in Tennis yang merupakan program dari ITF. Praktis program ini sejak tahun 2013 sampai saat ini diabaikan. 

Yang tidak kalah penting adalah pembinaan wasit. Saat ini ada 13 wasit internationsl yaitu wasit white badge. Diawal tahun 2013 sudah ada 14 wasit white badge yang dimiliki, tapi sejak 2015 justru menurun. Dan usia mereka ini paling rendah 31 tahun ( 4 wasit) dan paling tua 54 tahun. Sangat bertentangan sekali ya, frekuensi turnamen meningkat tetapi penataran wasitnya menurun.

Tidak ada komentar: