Senin, 26 November 2012

Wasit kampungan di Manado

Manado, 25 Nopember 2012. Mengingat masa bakti saya di PP Pelti akan berakhir di Manado karena Munas Pelti berlangsung di Manado, maka sayapun akan berbuat sesuatu untuk kota Manado atau Provinsi Sulawesi Utara. Maka sebelumnya sudah layangkan surat ke Pengprov Pelti Sulut untuk membantu kami. Karena tahun lalu pernah dijanjikan oleh petinggi Pelti Sulut tetapi belum terealiser akibat turun tangannya rekan saya sendiri yang juga duduk dikepengurusan Pelti setempat. Tapi apa jadinya, bukan dapat respons tapi malah diabaikan.
Sayapun karena sudah niat apapun resikonya akan saya tanggung karena saya mau berbuat untuk Sulawesi Utara. Maka dijadwalkanlah RemajaTenis di Manado, tepatnya dilapangan tenis Sario. Saya teringat sewaktu saya di Manado, pernah membentuk MYTC (Manado Youth Tennis Club) . Ini dengan inisiatip sendiri akrena tahun 1970 -1972 saya menetap di Manado.
Timpun berangkat, ternyata apa jadinya. Saya sudah sempat berkomunikasi dengan rekan di Pelti setempat dan sudah disepakati akan membantu. Tetapi dilapangan tim kami dikerjain juga oleh petugas setempat.
Bisa dibayangkan sewaktu turun hujan sudah sepakat akan diberikan dana untuk mengeringkan. Kemudian anehnya sewaktu hari berikutnya hujan lagi mereka minta dianikan lagi dana tersebut. Alasannya airnya lebih banyak. " Ini seperti diluar negeri."begitulah ungkapan mereka. Hal yang sama terjadi juga dengan wasit wasitnya. Sayapun akhirnya turun tangan ketemu mereka yang saya sudah kenal sebenarnya. Sayapun anjurkan kepada tim RemajaTenis untuk ikuti keinginan mereka.
Mereka mengangap seperti diluar negeri, tetapi yang memalukan adalah wasit lokal kerja dengan sandal bukan sepatu. " Begini wasit wasit disini punya penampilan kampungan ngaku luar negeri." ujar staf RemajaTenis saat itu kepada saya. Sayapun hanya menahan diri dan menyabarkan diri tim RemajaTenis. "Tidak dua kali saya buat turnamen RemajaTenis di Manado."

Tidak ada komentar: