Jumat, 28 Januari 2011

Tidak Mudah Merubah Kebiasaan Lama

Jakarta, 28 Januari 2011. Tidak mudah merubah suatu kebiasaan lama ke yang baru. Hal ini sering saya alami jika membuat suatu ketentuan yang berbeda selama ini. Kali ini saya mencoba dan sebenarnya sudah diterapkan pertama kali di RemajaTenis 4-7 Desember 2010 di Bandung. Pertimbangan saya selama ini adalah berdasarkan pengalaman selama ini dan yang terakhir saya alami paling parah yaitu RemajaTenis 6-8 Agustus 2010 di Kemayoran Jakarta. Yang daftar 220 peserta tetapi ternyata yang hadir hanya 180. Bisa dibayangkan waktu itu saya sediakan 240 pcs kaos sebagai sovenir peserta. Berarti saya masih simpan 60 pcs yang tidak bisa diberikan ke turnamen lainnya karena designnya khusus untuk tanggal tersebut. Disamping itu bagi perencanan jadi berantakan. Oleh karena itu karena RemajaTenis merupakan konsep penyelenggara turnamen nasional yang low cost. Bukan hanya penerbangan saja yang menawarkan low cost tetapi turnamenpun bisa kita lakukan karena yang lebih penting adalah turnamen itu kebutuhan atlet. Apakah hanya karena kesulitan sponsor sehingga tidak ada turnamen sama sekali ? Tentunya kita yang sudah berkecimpung dipertenisan tidak bisa menerima begitu saja keadaan seperti ini.

Diawal tahun 2011, saya sedang persiapkan RemajaTenis dikota Bandung tanggal 3-6 Februari 2011 sebagai pembuka tahun 2011 kemudian disusul di Ambarawa dan Jakarta ditanggal 12-15 Februari.
Untuk melancarkan maka dibuatlah ketentuan entry fee ditransfer ke rekening penyelenggara, sehingga sebelum turnamen sudah bisa dibuatkan drawnya maupun order of playnya. Tetapi seperti yang lalu muncullah permintaan datang dari rekan pelatih yang selama ini aktif mendaftarkan anak asuhnya. Maklumlah seperti kita ketahui salah satu kebiasaan dari pelatih ini aktif daftarkan atletnya diturnamen tanpa berkonsultasi ke orangtua atletnya. Akibatnya sering terjadi disaat turnamen orangtua atletnya ada acara lain sehingga putra atau putrinya tidak bisa ikut turnamen. Yang lebih parah, penyelenggara tidak diberitahu pembatalannya.

Inisiatip untuk entry fee ditransfer datangnya juga dari pelatih/orangtua atlet, tetapi kenyataannya justru yang minta agar dibayar ditempat pertandingan datangnya juga dari mereka ini. Ada juga yang lebih ekstrim sewaktu menyarankan cara melaksanakan pertandingan agar lebih apik, sudah dijalankan ternyata pelatih tersebut juga yang minta dispensasi karena tidak bisa ikuti aturan yang pernah dia sarankan. Ini namanya cuma bisa koreksi kerja orang lain.

Mentransfer entry fee ke rekening bank sebenarnya cara termudah, tetapi tidak mudah bagi yang enggan ke Bank atau berdomisili diluar kota yang jauh dari bank tertentu. Tetapi sebenarnya di era sekarang dengan bermodalkan telpon seluler sudah disediakan juga m-banking. Saya sendiri sedang belajar gunakan m-banking BCA untuk memudahkan melihar saldo rekening tetapi saat ini telpon seluler saya tidak ada M3 aksess sehingga masih menunggu telpon Nokia N-71 ini diperbaiki.

Tetapi namanya turnamen kelompok umur maka kita harus maklumi ini turnamen pengembangan saja atau turnamen pembelajaran bagi atlet tenis sendiri. Kita harus sabar saja didalam melaksanakannya.

Tidak ada komentar: