Minggu, 09 Januari 2011

Human Error bisa dilakukan Referee

Jakarta,9 Januari 2010. Disaat sedang istrahat saya menerima telpon dari salah satu orangtua petenis dari Manado (Asiano Lontoh)yang bereaksi setelah membaca PNP kelompok umur 16 tahun. Ini hanya sekedar pertanyaan yang cukup menarik karena kuatir kalau salah satu petenis asal Manado itu dirugikan dari hasil Turnamen Pemalang Open 2010 lalu.
Saya sendiri tidak memperhatikan masalah ini tetapi bisa menerima sebagai bentuk masukan didalam memperbaiki kinerja turnamen nasional.
Memang saya akui setiap pelaksanaan turnamen nasional yunior ini tidak semudah melaksanakan turnamen kelompok senior. Karena event yunior itu mempertandingkan banyak event bukan hanya 2-4 event. Bisa dibayangkan diselenggarakan kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun, 18 tahun untuk tunggal dan ganda baik putra dan putri. Jadi total jenis pertandingannya ada 20 jenis pertandingan. Dimana 10 event dilakukan undiannya dalam satu hari, dan ini makan waktu yang cukup lama, sehingga petugas yang lakukan undian yaitu Referee harus mempersiapkan diri maupun perangkat kerjanya sebaik mungkin. Sebelumnya diturnamen ini, saya juga menerima SMS dari orangtua petenis dari Jakarta masalah undian kelompok umur 10 tahun dimana dianggap sudah melanggar kelazimannya disetiap turnamen, yaitu sudah diundi dan diumumkan kemudian dirubah lagi artinya ada re-draw.

Masalah telpon ini ternyata ada benarnya juga setelah kita melihat hasil turnamen tersebut. Ada satu pemain yang tidak berhak mendapatkan unggulan ternyata oleh Referee dimasukkan sebagai unggulan 2. Ini karena namanya mirip. Disni betul kelalaian Referee dalam menempatkan nama tersebut. Atlet Manado tersebut bernama FERNANDO mendapatkan unggulan 2 karena mempunyai PNP-16. Penempatan unggulan kedua itu sudah benar karena memiliki PNP-16. Tetapi yang berhak tempat tersebut ternyata seharusnya FERNANDO BANGUN asal Pematang Siantar. Dan Fernanado Bangun tidak ikut dikelompok tersebut. Dan oleh petugas ditempatkanlah nama FERNANDO D SANGER. Dari sini terlihat menurut saya kekeliruan dilakukan oleh Referee sebagai penanggung jawab.
Yang menjadi pertanyaan apakah betul undian ini dilakukan oleh Referee sendiri atau dilakukan oleh perwakilannya. Kenapa saya bertanya demikian, karena sepengetahuan saya ada Referee yang tidak bisa bekerja jika tidak dibantu teman temannya sebagai bentuk masih dalam pembelajarannya. Saya hanya kuatir rekan rekan yang membantunya ada niat tidak baik sehingga bisa menjebak rekannya sendiri. Mudah mudahan tidak demikian. Tetapi yang saya tahu rekan Referee ini otodidak. Kenapa harus demikian, apakah tidak bisa dilakukan kursus kilat tentang masalah ini? Ini masalahnya, kenapa tidak ada niat untuk lakukan kursus singkat bagi petugas Referee tersebut. Semua terpulang kepada petugas yang menanganinya.

Kekuatiran akan merugikan atlet Manado itu saya kemukakan kepada rekan saya dari Manado tersebut, bahwa justru sebaliknya sangat menguntungkan bagi atlet Manado tersebut, dan hasilnya memang Fernando Sanger bisa lolos sampai ke Kuarterfinal dan namanya keluar di PNP yang baru (1 Januari 2011) di posisi 66 yang sebulan sebelumnya belum keluar di PNP. Ini keuntungannya karena dengan penempatan diunggulan 2 kemungkinan ketemu unggulan 1 maupun 3 dan 4 dibabak awal bisa terhindarinya.

Tidak ada komentar: