Pekanbaru, 2 Nopember 2014. Kesempatan bertemu langsung dengan masyarakat tenis didaerah terpenuhi jikalau saya selenggarakan turnamen RemajaTenis. Saat ini dikota Pekanbaru, saya bertemu rekan rekan baik dari Riau ataupun Jambi yang ikut membawa putra dan putrinya.
Dan dari beberapa rekan tersebut ada yang tertarik dengan konsep RemajaTenis is a low cost tournament. Ada satu pertanyaan yang diberikan kepada saya ketika saya perkenalkan konsep RemajaTenis. " Berapa beaya dibutuhkan.?" Dan diapun kaget juga ketika saya menjawab " Berapa kemampuan Daerah untuk membantu pelaksanaan." Nah, bingungkan. Kalau dulu pertanyaan seperti ini saya jawab dengan katakan gratis karena saat itu saya masih sebagai petinggi induk organisasi sehingga wajib hukumnya saya selenggarakan didaerah daerah.
Saya tidak mau tentukan suatu nominasi, tetapi tentunya jika saya harus nombok istilahnya maka tentunya saya keberatan. Lain dulu lain sekarang.. Dan saya tunggu nominal yang diberikan, baru saya putuskan setuju.
Bukan hanya di Riau hal ini saya bisa lakukan tetapi jika didaerah daerah lainnya yang sangat butuh akan turnamen maka sayapun tidak sungkan sungkan beri solusi. Dan saya punya prinsip jika ada NIAT dari suatu daerah maka Niat itu harusa saya tangkap dengan meringankan bebannya. Jangan memberatkan mereka, maka mereka akan lari. Dan saya tahu sekai kaau rekan2 didaerah tidak tahu mau start dari mana. Ini bukan hanya di cabang olahraga tenis saja tetapi hampir semua cabang olahraga lainnya.
Sambutan dari rekan rekan di Riau disampaikan dan minta agar 3-4 kai dalam setahun RemajaTenis digelar di Pekanbaru. Sayapun menjawab kalau keinginan saya setiap bulan bukan 3-4 kali setahun. Karena Pekanbaru punya fasilitas internasional di Stadion PTPN-5, kenapa tidak dimanfaatkan. Dan menurut pendapat saya tentunya Direksi PTPN-5 akan merespons jika ada keinginan memanfaatkan fasiltas yang ada di PTPN-5 demi memajukan olahraga Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar