Jakarta, 6 Jui 2014. Minggu lalu saya terima telpon dari rekan saya diinduk organisasi tenis yaitu Pelti. Datang telpon dari Sekjen PP Pelti. Ini karena saya sempat SMS kepadanya sampaikan terima kasih karena telah keluar surat edaran tentang batas susia PON 2016. Menyampaikan selamat hari minggu.
Setelah itu saya dibilangin kalau dia sempat memarahi rekan rekan di PP Pelti yang sibuk dengan mau menggolkan rencana bebas usia di PON XIX Jawa Barat tahun 2016. Harus diakui karena Pileg yang lalu (April) rekan saya ini sibuk dikampung halamannya sehingga oleh rekan lainnya yang menyampaikan kalau dia sudah disingkirkan dari jabatan sekjen oleh pimpinan tertingggi. Saya dapat berita ini dari salah satu rekan dikepengurusan. Hal ini mnurut saya tidak mungkin karena dia ini yang membawa Ketua Umum ketemu saya untuk menjadi Ketua Umum PP Pelti saat itu.
Memang saya sendiri sibuk dengan kasak kususk karena ada keinginan menggolkan rencana bebas usia dilakukan oleh bawahannya. Waktu itu saya sampaikan pesan kepadanya agar jangan sampai melanggar amanat Munas, Rakernas 2013 dan Rakernassus Pelti 2014. Karena dia orang organisasi tentuna lebih mengerti daripada wakinya yang coba coba diperalat oleh rekan lainnya.
Langsung dia sampaikan kalau dia sempat marah marah kepada kedua rekannya itu disekretariat didepan pegawai Pelti lainnya.
Saya segera sampaikan terima kasih juga dan kemukakan kalau saya masih perhatikan kinerja Pelti dengan maksud bukan untuk menjatuhkan mereka tetapi membantu agar jangan sampai buat kesalahan kesalahan dalam menjalankan amanat MUNAS Pelti 2012. Jadi saya kemukakan jangan kaget kalau saya masih mau berikan masukan kepadanya jika trjadi hal hal yang merugikan pertenisan kita. Diapun sampaikan terima kasih kepada saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar