Senin, 07 Februari 2011

Masing masing Pihak saling Hormati

Jakarta, 7 Februari 2011. Menjelang pelaksanaan RemajaTenis di kota Ambarawa (12-15 Febr) , ada kejadian lucu yang disampaikan kepada saya oleh pelaksana RemajaTenis. Ada sedikit saling komentar melalui SMS dari penyelenggara dengan salah satu pelatih.
Penyelenggara menyampaikan informasi turnamen selama ini melalui dua cara yaitu email (remajatenis@yahoo.com) dan SMS.
Sewaktu SMS dikirim ke nomor peserta ataupun pelatih yang ada di telpon seluler maka akan muncul berbagai jawabannya seperti Terima kasih atas infonya atau ada yang kirim langsung nama nama yang akan ikut. Tetapi ada satu yang sangat menyedihkan juga yaitu dengan meremehkan keberadaan RemajaTenis diwilayahnya.
Tapi caranya juga halus sewaktu menjawab SMS panitia. Apakah ini ciri khas wilayah tersebut saya kurang tahu karena saya belum pernah berdomisili diwilayah ini. Seperti mengatakan hanya mau berikan masukan saja kalau bisa entry fee nya jangan mahal. Sampai disini bukan masalah.Mahal atau tidaknya itu relatip. Karena bisa saja dengan Rp. 150.000 itu didaerahnya bisa dianggap mahal. Padahal semua turnamen nasional mematok entry fee Rp. 150.000 bahkan ada yang Rp. 200.000. Tetapi kalimatnya belum selesai, dimana alasan mahal itu karena turnamen selevel RemajaTenis itu mutunya rendah. Inilah masalahnya. Meremehkan turnamen yang sangat dibutuhkan bagi setiap atlet dikatakan mutu rendah. Bayangkan bagi orang awam tenis mau selenggarakan turnamen tenis yang sedang semangat semangatnya diremehkan seperti itu, bisa dibayangkan gimana perasaannya. Sedang yang bersangkutan belum pernah bisa bikin turnamen, seharusnya berterima kasih. Sayapun sampaikan saja agar membalasnya dengan halus saja agar yang bersangkutan juga sadar atas jawabannya tersebut.Andaikan dikatakan kategorinya kecil, masih bisa diterima. Karena kita harus sesuaikan dengan SK PP Pelti dicantumkan Kategorinya J-5 yang paling kecil. Ada ketentuan dari Pelti yaitu turnamen yang baru diselenggarakan maka kategorinya paling kecil. Tidak bisa langsung kategori diatasnya. Jika dalam pelaksanaannya ternyata peringkat pesertanya dihitung maka akan ada dua kemungkinan ditahun mendatang. Yaitu tetap bertahan atau naik ke kategori J-4. Begituah mekansimenya. Hal yang sama juga diturnamen internasional yunior.


Nah, sesuai anjuran saya oleh penyelenggara dijawablah sms tersebut. Dengan sebutkan sebagai masukan juga seperti gaya bahasanya dan ditambah asal tahu saja selama ini pelatih berkualitas ( disebutkannya nama pelatih2 nasional) langganan dari RemajaTenis secara rutin kirimkan atletnya. Begitulah jawabannya dikirim. Ternyata sms itu dapat respon juga yang kesannya tersinggung. Ditekankan kalau dia itu hanya mau berikan masukan tetapi ditambah juga dengan kenapa menyebut kualitas pelatih dan "kamu tahu apa" soal pelatih . Begitulah KOMUNIKASI dua arah sesuai dengan methode kepelatihan pelatih yang harus ditanamkan oleh seorang pelatih kepada siswanya.
Memang rekan saya ini belum lama berkecimpung di tenis tetapi mulai menyenangi tenis. Tetapi jawabannya ini akan membuka mata sipelatih tersebut. SMS berikut dari penyelenggara adalah sepengetahuan saya pelatih berkualitas adalah pelatih yang menghasilkan atlet nasional. Tujuannya bagus sekali agar kedua belah pihak menyadari kelemahan masing masing. Untuk penyelenggara turnamen agar meningkatkan pelayanan yang baik sehingga digemari oleh seluruh masyarakat tenis. Begitu juga untuk pelatih2 agar menghasilkan petenis petenis nasional. Ini ada sarana turnamen yang bisa dimanfaatkan oleh pelatih sebagai show room atas kinerjanya. Manfaatkanlah, itulah anjuran saya. Karena saya mendengar ada suasana kurang baik sesama masyarakat tenis. Marilah kita bersama sama memajukan pertenisan kita dengan saling mendukung. Tetapi yang lebih penting bagi saya selaku pemekarsa RemajaTenis ini diadakakan karena tahu kebutuhan atlte tenis adalah TURNAMEN, Ayo, siapa bilang turnamen bukan kebutuhan atlet.Kalau sampai ada yang katakan demikian maka so pasti bukan atlet. Ha ha ha

Tidak ada komentar: