Kamis, 28 April 2016

AFR kena Tipu deh !

Jakara, 28 April 2016. Suatu kejadian yang tidak bisa saya lupakan dalam pertenisan ini. Saking semangatnya galakkan turnamen yunior didaerah daerah , saya kena batunya. 
Sewaktu Reuni Petenis Malang dibulan Desember 2015 saya ketemu rekan lama Raymond Paays yang dulu saya kenal sebagai pelatih Bentoel. Ternyata sekarang sudah keluar dari pertenisannya. Dan saya tidak tahu kenapa.

Waktu itu saya kemukakan agar dia balik lagi ke Tenis seperti tahun tahun lalu. Bisa kerjasama dengan saya. Kita galakkan tenis, walaupun dia kemukakan kekesalannya dengan Pelti setempat. 

Diceritakan kalau dia sekarang kenal baik dengan Komandan Pangkalan Udara Abdurahman Saleh di Malang. Sehingga timbul gagasn agar dia cari sponsor di Malang, dimana kelebihan dana yang bisa masuk dia yang nikmatinya. Dia ceritakan konsep dia tenis dikaitkan dengan budaya. Ideanya bagus sekali karena olahraga tenis bisa dikaitkan dengan Pariwisata. tapi ini butuh dana besar.

Akhir Desember saya diminta kirimkan Proposal biar dia nanti cari sponsornya.. Awal Januari 2016 saya daftarkan Kejurnas Remaja Tenis untuk tanggal 1-3 April 2016 dikota Malang

Pertengahan bulan Januari 2016, dia tilpon sampaikan kalau dapat sponsor dari Komandan Landasan Udara tersbut sebesar Rp 30 juta. Maka judulnya akan saya tambahkan. Setelah itu saya kirimkan contoh Poster yang saya buat untuk minta persetujuannya sebelum dipublikasikan.

Tunggu punya tunggu sampai bulan Maret 2016, tidak ada berita sama sekali. Kemudian 3 minggu sebelum kegiatan, saya tilpon yang bersangkutan. sehingga dapat berita negatip.

'Waduh baru saya mau tilpo, sampeyang sudah tilpon." ujarnya sebagai pembka berita duka. Dikatakan kalau Dan Lanud mau seelenggarakn sendiri turnamen tersbut. Dan dia katakan kalau tidak percaya dengandana 30 juta cukup untuk selenggarakannya. Dikatakan menurut perhitungannya sampai 100 juta.

Sayapun tidak mau berdebat sama sekali karena langsung teringat cerita cerita lama masalah dia yang negatip juga. Daripada darah tinggi naik sedangkan hanya dalam percakapan tilpon saja, maka saya hanya bisa menerima keadaan tersebut. Hanya bisa berdoa saja agar dia itu bertobat lah. (Foto bersama Raymond Paays).

Bertemu DanDim di Kudus Untuk Tenis Juga

Jakarta, 28 April 2016. Dalam perjalana kembali dari Blora tanggal 21 Maret 2016, saya sempatkan diri bertemu dengan Komandan Kodim dikota Kudus dibawa oleh salah satu pelatih yang sudah lama saya kenal di Kudus. Dalam pertemuan kurang lebih satu jama dikantor KODIM tersbut muncul keinginan diadakan turnamen tenis nasional dikota Kudus.

Keinginan tersbut sangat saya apresiasikan hanya saat ini mencari jadwal yang kososng sudatu masalah tersndiri karena kalau bentrok denga kota lain yang harus saya datangi maka baru masalah. Jika berbentrokan dengan kota Jakarta bukan masalah.

Rencana RemajaTenis ke Ponorogo

Jakarta, 28 April 2016. Terima tilpon dari salah satu rekan di Madiun. Sebelumnya pernah ketemu di Blora. Dalam pertemuan sebelumnya saya lemparkan gagasan kepada mereka jika turnamen itu sangat penting bagi atlit. Jika kesulitan dana, lebih berat lagi jika ikut turnamen keluarkota sendiri. Justru karena itu saya lemparkan gagasan buat turnamen dengan beaya ringan sekali.

Ketika ditanyakan berapa anggaran yang dibutuhkan, langsung saya katakan berapa kemampaun daerah tersebut, dan saya bisa sesuaikan. Karena saya punya konsep buat turnamen dengan beaya Rp 1 sampai 1 M sanggup saya laksanakan karena semua itu bermodalkan NIAT luhur memajukan tenis didaerah daerah.

Pertemuan informal dengan Ketua Umum PP Pelti

Jakarta, 28 April 2016. Teringat pertemuan informal dengan Ketua Umum PP Pelti Maman Wiryawan di Resto Taman Laguna Senayan. Ikut dalam pertemuan tersbut yang diusulkan oleh rekan mantan Ketua Pengda Pelti Jawa Tengah Drs Teguh Sedyo Utomo, Apth adalah Deddy Prasetyo, Johannes Susanto.
Sejak awal kami sepakat maksud dan tujuan pertemuan ini adalah memberikan masukan kepada Maman dalam pertenisan kita sudah anjlog sekali.

Memotivasi Masyarakat Tenis Tenis di Papua

Jakarta, 28 April 2016. Selama di Jayapura walaupun dalam kondisi kurang sehat, sayapun berusaha tetap tampil dilapangan tenis Balaikota Jayapura. Bertemu dengan rekan rekan tenis dari Papua baik yang sudah lama kenal maupun yang baru cukup menyenangkan.
Ketika bertemu dengan Jeffry Suwardi , sempat kaget juga apa yang dikatakan. Disebutkan keberadaan Kejurnas RemajaTenis di Jayapura kurang mendapatkan respon baik karena ada faktor kecemburuan disamping wawasannya sangat sempit sekali.

Kegiatan Melelahkan Maret-April 2016

Jakarta, 28 April 2016. Sudah lama tidak mengisis Catatan Ringan ini akibat terlalu sibuk. Bisa dibayangkan sejak awal Maret perjalanan cukup melelahkan. Minggu pertama kesibukan RemajaTenis di Rawamangun kemudian minggu kedua ke Muaro Bungo Jambi, setelah itu k3mbli ke Jakarta dan melanjutkan erjalanan ke Makassar dan Minggu keempat kembali ke Jakarta jatuh sakit. Memang usia tidak bisa seperti duu agi karena tahun ini memasuki tahun ke 70.
Istrahat dulu diawal April tidak ada kegiatan dan kemudian minggu kedua April terbang ke Jayapura. Tepat nya tanggal 8-10 April 2016.
Ada yang menarik diacara pembukaan yaitu berkenalan dengan Wakapolda Papua Brigjen Rudolf Rodja asal dari Kupang Nusa Tenggara Timur. Dia ini ternyata putra dari pelatih di Kupang dan sekeluarga main tenis.