Jakarta, 28 April 2016. Selama di Jayapura walaupun dalam kondisi kurang sehat, sayapun berusaha tetap tampil dilapangan tenis Balaikota Jayapura. Bertemu dengan rekan rekan tenis dari Papua baik yang sudah lama kenal maupun yang baru cukup menyenangkan.
Ketika bertemu dengan Jeffry Suwardi , sempat kaget juga apa yang dikatakan. Disebutkan keberadaan Kejurnas RemajaTenis di Jayapura kurang mendapatkan respon baik karena ada faktor kecemburuan disamping wawasannya sangat sempit sekali.
Teringat saya akan riwayat awal kehadiran RemajaTenis di Papua. sewaktu ke Makassar dalam RemajaTenis Sulsel 2012 diikuti klub tenis dari Papua khususnya klub Bank Papua. Saya sempat bertanya kepada mereka yang datang kurang lebih 10 orang. " Berapa beaya datang ke Makassar ikut turnamen?" Diberikanlah angka total yang dikeluarkan. Langsung saya katakan coba dengan dana tersebut berikan kepada saya maka saya bisa selenggarakan RemajTenis di Jayapura. Keuntungan bagi mereka adalah yang bisa menikmati turnamen lebih banyak dari 10 petenis yang dibawa ke Jakarta. Disinilah saya pertama kali bertemu dengan Jeffry Suwardi dan manajernya Asri Muhammad.
Langsung mereka tertarik untuk dibuat di Jayapura tahun depannya yaitu tahun 2013. Begitu pula tahun 2014, hanya tahun 2015 tidak ada karena Asri Muhammad sudah pensiun.
Tetapi awal tahun 2015, saya dihubungi oleh Jeffrey Suwardi kembali karena Apri 2016 ada HUT ke 50 tahun Bank Papua.
"Saya katakan kepada mereka selama ini petenis Papua dapat PNP dari mana, kalau bukan dari turnamen RemajaTenis." ujar Jeffry kepada rekan rekan pelatih di Papua yang bicara miring soal RemajaTenis.
Kemudian saya cerita kepada Jeffry, waktu diceritakan kalau Bank Papua sudah beberapa kai selenggarakan turnamen yunior dengan skala Papua saja. Diserahkan sebagai pelaksana kepada Pelti setempat. Apa yang didapat adalah tidak ada pertanggung jawabannya, tetapi kalau dengan RemajaTenis sebelum kembali ke Jakarta semua lapaoran sudah masuk.
Tahun 2016 saya berkenalan dengan rekan rekan baru yaitu dari Pelti Biak baik Ketua dan Sekretarisnya. Seteah bincang bincang ada keinginan diadakan di Biak. Hal yang sama ketika bertemu dengan rekan dari Nabire dengan Hendrik Kurniawan. Ketertarikan mereka juga sama sepeti Biak. Ya, mudah mudahan d Papua bisa lebih banyak ada turnamen khusus yunior.
Ada gagasan Jeffry cukup menarik yaitu keinginan dia di Papua ada beberapa turnamen nasional yunior. Bisa di Jayapura kemudian di Manokwari dengan sponsor Bank Papua juga. Andaikan di Papua diadakan kejurnas yunior di Jayapura, Biak, Nabire dan Manokwari (Papua Barat), maka akan muncullah mutiara hitam dikancah pertenisan nasiona. Mudah mudahan saja !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar