Kamis, 28 April 2016

Pertemuan informal dengan Ketua Umum PP Pelti

Jakarta, 28 April 2016. Teringat pertemuan informal dengan Ketua Umum PP Pelti Maman Wiryawan di Resto Taman Laguna Senayan. Ikut dalam pertemuan tersbut yang diusulkan oleh rekan mantan Ketua Pengda Pelti Jawa Tengah Drs Teguh Sedyo Utomo, Apth adalah Deddy Prasetyo, Johannes Susanto.
Sejak awal kami sepakat maksud dan tujuan pertemuan ini adalah memberikan masukan kepada Maman dalam pertenisan kita sudah anjlog sekali.

Terlihat sepertinya Maman kuatir akan dihajar dengan berbagai pertanyaan, sehingga justru Maman yang curhat masalah Pelti saat ini. Mulai dari turunnya dana dari KONI yang tidak tentu sehingga digunakan untuk training camp ke Ceko yang kesannya tidak terprogram dengan baik. Ini akibat dari Bidang Binpresnya tidak punya program jangka pendek maupun jangka panjang yang seharusnya dilakukan oleh PP Pelti.
Begitu disebutkan masalah Rakernas yang tertunda langsung saya masuk. " Masalah Rakernas itu merupakan kewajiban PP Pelti sesuai amanat Munas mauun AD ART 2012-2017. Jika disebtkan kesulitan dana maka kami berikan solusinya." ujar saya kepadanya.
" Anda sewaktu ikut Annual General Meeting ITF, apakah transportasi dan akomodasi selama AGM tersbut ditanggung ITF? Tidak kan, makanya kali ini undang saja Pengda teapi mereka bayar sendiri baik transportasi dan akomodasi di Jakarta." ujar saya. Memang selama ini menurut pengamatan saya sangat tidak mendukung ditingkat nasional pengundang yang menanggung beayanya. Cukup makan siang saja

Akhirnya ada 4 poin yang didapat dari pertemuan kali ini dengan catatan sakan dilakukan lagi pertemuan kedua jika diperlukan.
Yang pertama adalah agar Tim manajer dan pelatih putra Donald Wailan Walalangi dan Roy Therik diganti. Kedua Lakukan seleksi petenis baik putra dan putri kecuali Christopher Rungkat yang lebih berpengalaman . Pilih 8 petenis yunior diseleksi dan diambil 3 atlet saja untuk putra. 
Memang oleh Maman disebutkan kalau tiba saatnya ambil alih soal pembinaan senior. Sambil menunggu hasil dari tim Fed Cup di Thailand.
Poin keempat adalah lakukan Rakernas. Dan poin keempat adalah diselenggarakan Sirkit nasional sebagai penganti turnamen internasional karena dianggap petenis kita butuh turnamen nasionalsebelum kejajang internasional yng beaya tinggi.
Oleh Maman dengan  keren katakan dia akan sediakan dana 1 M untuk kegiatan Sirnas tersebut. Nanti AFR diberikan juga turnamen tersbut untuk diselenggarakan.
Setelah pertemuan saya sempat ngobrol sama Teguh Syo Utomo kaau saya kurang yakin hasi pertemuan ini bisa dilaksanakan seperti keinginan kita. Karena dia akan bertanya dengan salah satu rekannya yang sangat dipercaya. " Janganlah pesimis, nanti saya vcoba kawal kepadanya." ujarnya. Sayapun kemukakan kalau saya apresiasi keinginan Teguh dalam persoalan ini. " Kita tunggu saja ya" ujar saya kepadanya.

 Ada yang menarik dalam pertemuan tersebut, ketika Maman kemukakan janjinya jika Davis Cup Indonesia sampai kalah dengan Sri Langka tanggal 15-17 Juli 2016

Tidak ada komentar: