Senin, 22 April 2013

Harus paham Visi dan Misi Ketua Umum PB Pelti

Jakarta, 20 April 2013. Seperti dalam tulisan saya di web www.remaja-tenis.com masalah induk organisasi tenis di Indonesia yaotu PB Pelti sempat saya singgung langkah langkah yang harus dilakukan oleh rekan Ketua Umumnya yang terpilih dalam MUNAS Pelti 2012 di Manado. Kenapa saya katakan dia ini perlu masukan dari berbagai pihak karena selama ini direcohin oleh rekan rekan yang ambisius duduk dalam kepengurusan. . Kalau ditanya so pasti mereka ini berdalih untuk memajukan pertenisan Indonesia. Tetapi sebenarnya sejenak saya sempat mendapat kesan kalau keinginan ketua umum PB Pelti cukup besar untuk memajukan teis di Indonesia. Tetapi yang jadi masalah justru bertentangan dengan akal sehat kita saat ini. Nah , kalau sudah tahu permasalahannya maka yang harus dilakukan adalah mereka ini harus bisa memahami visi dan misi ketua umum. Karena kesan saya selama awal tahun 2013 ini, anggota pengurusnya masih belum mengenal Visi dan Misi nya ketua umum. Kesannya jalan sendiri sendiri, Nah akibatnya ada. Belum ada kesepakatan sudah dipublikasikan bahkan sudah didaftarkan ke ITF. Jadi seharusnya semua kebijakan diputuskan didalam Rapat Pleno PB Pelti , baru bisa dipertanggung jawabkan. Berita yang paling menyakitkan adalah dibatalkannya 3 turnamen internasional yang dikenal dengan Pro-Circuit, dalam waktu yang mepet. Langsung saya katakan PB Pelti akan kena penalti. Berapa besarnya, saya sendiri lupa yang diperkirakan diatas US $ 1,000.  Belum pernah dalam kepengurusan Pelti terjadi 3 turnamen dibatalkan oleh PB Pelti sendiri akibat tidak ada dana.Nah disini mungkin terjadi masing masing pihak lepas tangan.
Kesan pertama uang banyak tetapi melihat kejadian diatas maka kesan itu hilang. Belum lagi saya dengar dari salah satu pelatih nasional yang sewaktu awal tahun 2013 sedang persiapkan tim nasional ke Davis Cup. Dia tawarkan kepada ketua bidang masalah ada yang mau meringankan beban ketua umum soal akomodasi yang bisa diberikan gratis. Tapi ditolak dengan arogannya yang merupakan gaya khasnya selama ini. Akibatnya PB Pelti harus menanggung beaya latihan dan akomodasi tim tersebut sekitar Rp 50 juta. Begitulah cerita yang saya dengar. 

Tidak ada komentar: