Jakarta, 6 November 2021, Kemarin sore dan malam menerima pesan melalui WA datang dari kedua rekan anggota Pengurus Pusat Baveti yang isinya menanyakan soal kehadiran AFR di acara Musyawarah Nasional ( MUNAS ) Baveti 2021 di Semarang. tgl 14 November 2021.
Pesan yang pertama datang sore yaitu " Sore Ferry. Ferry dtg di munas Baveti ? " Langsiung dijawab " Ga diundang . Diajak Rapat aja gak " Kemudian pesannya lagi " Sy diundang pkai email.. cm sy bingung nti klau dtg yang lain pkai seragam sy nggak. Terus sy gak pernah ngapai2in mau ngomong / laporan apa ig gak tau. Ya sudah sy gak dtg aja walaupun sy liburan di Smrg. "
Kemudain malamnya datang pesan WA kedua dari rekan yang berbeda duduk sebagai Pengurus Pusat Baveti juga.
" Selamat malam. Maaf nih ganggu , pengen tahuposisi Pak ferry di Baveti gmn ? Kok katanya kurang bs aktif . Apa benar d kenapa ? "
Kedua pertanyaan tersebut mengenai Munas Baveti dan ternyata informasi dikembangkan kepada petinggi Baveti tentang diri AFR yang salah dan menyesatkan. Maka dari itu perlu diklarifikasikan.
Karena AFR masih resmi duduk sebagai salah satu Ketua di PP Baveti Yang lucunya kalau seluruh anggota Pemgurus Baveti diundang rapat sebagaimana lazimnya kalau Munas dilaksanakan tetapi justru sedikit aneh kalau saat ini tidak masuk dalam daftar undangan. Tidak ada alasan di era sekarang undangan tidak sampai. Karena ada Grup WA bisa disampaikan acara2 dilakukan Baveti. Memang harus diakui bahwa selama ini justru AFR paling sering mananyakan kepada Sekreraris tentang persiapan dan agenda Munas Baveti jauh jauh hari sebelumnya. Tetapi sayangnya tidak pernah dibalas oleh petinggi petinggi Baveti Baveti tanpa alasan
Harus diakui bahwa AFR jarang ikut main tenis bersama PP Baveti tentunya ada alasan tersendiri. Saat ini kegiatan AFR selama pandemi Covid 19 dimana kegiatan tenis terhenti tetapi AFR dengan Remaja Tenis tetap berjalan setiap bulannya, Dimulai denga Oktober 2020. Tetapi infornasi di PP Baveti KURANG BISA AKTIF menurut pesan WA rekan waktu itu sampai dia menanyakan langsung kebenaran info tersebut, Disamping itu juga AFR termasuk tim perumuas AD ART Baveti semada Sekeretaris Umum Johannes Susanto.
Akhirnya curhat jadinya antara anggota pengurus tadi dengan AFR karena tidak sepaham
Keberadaan AFR di kepengurusan Baveti tersebut terlalu banyak kritisi disampaikan setiap pelaksanaan dalam rapat resmi Pengurus Pusat tentang evaluasi pelaksanaan turnamen dilakukan oleh Baveti. Wajar saja karena sejak tahun 1990 sudah menggeluti turnamen tenis nasional oleh Pelti baik turnamen nasional bahkan internasional, Bahkan Ketentuan Turnamen Diakui Pelti ( TDP ) dan Ketentiuan Turnamen Diakui Baveti juga turut membidaninya,
Semua itu tidak diterima oleh anggota panpel yang juga duduk dalam kepengurusnan Baveti sewaktu rapat evaluasi kepanitiann Kejuraraan Internasional maupun Kejurnas Bali yang lalu, Semua itu dilakukan dalam rapat evalusi PP Baveti. Jadi wajar saja dan tidak menyalahi atauran organisasi,
Banyak kejadian2 yang mereka tutup mata termasuk mengelabui pengurus lainnya tapi tidak bagi AFR
sebagai contoh terjadi kebohongan terjadi di Kejuaraan internasional di Rasuna Said dalam laporan resmi beberapa tahun yang silam'
Begitu juga ketika AFR buat kaporan berdasarkan ungkapan peserta Kejurnas Baveti Bali beberapa tahun silam. Karena info itu didapat saat AFR selenggarakan Kejuaraan Remaja Tenis di Blora bersamaam juga kejuaraan veteran. Sehinga banyak keluhan disampaikan dalam pelaksanaan Kejurnas Baveti di Bali, Seperti ungkapan peserta disampaikan saat itu iaah . " KEJURNAS TAPI RASA KEJURDA " Lho kok bisa sedangkan PP Baveti telah mengirim katua Pabnpel ke Bali melihat pelaksanaannnya. Hal ini pun jadi cemohan para anggota pengurus yang ikut serta didalamnya. Bagi mereka yang penting sukses secat=ra keseluruhannya. Tapi lupa kalau duduk sebagai panpel tugasnya adalah memberikan pelayanan penuh kepada peserta.
Kesalahan apa menyebabkan masalah tersbut. Ternyata salah tunjuk Referee karena ternyata tidak full time
Sebagai anggita pengurus pusat yang ternmasuk pengurus inti, Ketua wajib hukumnya uantuk melaporkan dalam rapay tersebut, bahkan Ketua Umum PP Baveti juga kaget mendengar laporan tersebut..
Hal ini sebelum pelaksanaan ketika menerima SK Ketua Umum tentang kepanitiaan kejurnas Bali sempat disampaikan kepada sekretaris umum bahwa Referee tidak kualified , salah karena bukan Referee tenis di turnamen nasional Pelti. Karena terus terang semua Referee Pelti dikenal sepenuhnya oleh AFR.
Mengenai Kejurnsa Baveti 2021 di Semarang juga bisa menyesatkan peserta karena sekitar ketika pertama kali diumumkan melalui Posater Kejurnas 2022 di Semarang telah diumumkan venue MUGAS sedangkan pengelola belum didiberitahukan tentang pelaksanaannya. Hal ini diketahui ketika AFR menghubungi pengelola lapangan disebutkan belaum ada, Kemudian hal yang sama dilakukan ketika ada perubanahan waktu pelaksanaan dari Agustus 2021 ke November 2021 telah dikeluarkan POSTER dengan menunjuk lapangan MUGAS padahal lapangan tenis belum diajukan pemrintaan dari panitia. Dan minggu lalu dalam WA grup sebelah masih diedarkan Poster mencantumkan lapangan Mugas sebagai salah satu venue padahal dalam website Baveti sudah tidak mencantumkan lapangan Mugas sebagai salah satu venuenya Kaena hampir semua petenis mengenal lapangan Mugas yang terletak sangat strategis.a
Sedangkan AFR menanyakan kepada Referee tentantg lapngan yang digunakan disebut 3 lokasi. Disini menunjukkan kesimpang siuran informasi yang berakibat peserta dirugikan.
Kelihatannya pelaksanaan Kejurnas itu dianggap sepele, padahal para veteran tenis sedang giat giatnya di Indonesia dalam turnamen veterannya, Justru betepa semangtanya cukup tinggi tetapi pelaksannannya seadanya. Peserta bisa datang dari seluruh Indonesia kalah turnamen turnamen diselenggarakan PELTI senidiri yang pesertanya berasal mayoritas dai pulau Jawa. Karena peserta datang dari peserta kalangan menengah kebawah bahkan Kejurnas ini sebagai wadah REUNI
Sebenarnya tanggung jawab tentang turnamen dipundak Tournament Director dimana semua informasi keluar dai Tournament Director., Sebenarnya minggu lalu ada rapat persiapan Panpel kejurnas Baveti diedarkan dalam video, tapi sepertinya kelihatan tidak hadir Direktur Turnamen, bahkan anggota panitia dari Jakarta tidak tahu siapa Direktur Turnamennya,
Apalagi komentar peserta Kejurnas Baveti 2021 saat ini, mudah mudahan tidak sama dengan Kejurnas Baveti di Bali beberapa tahun lalu. Selamat Bertanding dan selamat ber MUNAS ,
1 komentar:
Sabar Opa....kalau saya Opa tetap yg terbaik...is the best of the best
Posting Komentar