Prihatin terhadap petenis putra sehingga teringat masalalu. Sewaktu dipercaya sebegai Circuit Administratror Green Sands Satellite Circuit. Dulu masih ada turnamen ITF Satelllite Circuit dimana memperebutkan prize money $ 25,000 dibagi dalam 3 circuit dan 1 masters. Point ATP baru didapat setelah masuk master hanya 16 petenos putra mendpaatkan pointnya. Setiap putaran atau circuit berlangsung seminggu maka sstu satellite Circuit memakan waktu 1 bulan
Prize money juga setiap putaran hanya berkissr $ 6,250, Maka total sebulan hanya US $ 25,000. Memeang makan waktu dan beaya tapi menampung atlet yang tidak memiliki point ATP mengumpulkan point. Ini turnamenterkecil wakil waktu otu kemudian naik tingkat Challenger dengan prize money US $ 25,000
Peserta Satellite Circuit adalah petenis manca negara bisa dari USA, Jerman, Inggris dan Asia seperti Jepang, Korea, China , India, Thailand, Filipina dll. Mereka tidak mempunyai point ATP sehingga adanya Satellite Circuit sangat memabantu petenis mendapatkan point.
ATP Begitu juga petenis, tuan rumah.
Jadi sebagai Circuit Administrator memfasilitasi kehendak ITF Referee atas kebutuhan turnamen dan nanti dibantiu Direktur Turnamen setiap putarannya. Sewaktu itu dilaksanakan di Surabaya putaran pertama kemudian putaran kedua Semarang, putararn ketiga Bandung dan terakhir Jakarta.
Karena pesertanya muda muda sehingga gampang digoda. Karena sponsornya PT Multi Bintang maka AFR minta kepada sponsor dosetiap kota voucher masuk ke diskotik diskotik disetiap kota, Bermodalkan voucher diskotik itu setia malam mengajak petenis asing tersebut. Maksudnya agar terganggu kondisi fisiknya. Bagaimana bisa. Kalau setiap malam pulang hotel jam larut malam sekitar jam 02,00 tentunya ada pengarus waktiu esok 'Bahkan pernah di Bandung esoknya petenis tersebut masuk final tentunya menolak, tapi berkat rayuan sehingga tidak bsa menolaknya. " Ada pemilihan miss Dangdut, Jangan kuatir besok final mainnya jam 10,00;" ujar AFR
Nah betul terjadi seperti yang diduga, Sewaktu mingu terakhir di Jakarta yang masuk final salah satu petenis tuan rumah ( Daniel Heryanto). Begitulah cara dilakukan selama jadi Circuit Administrator. Dan undangan ke diskotik tersebut tidak pernah ditawarkan kepada
petenis tuan rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar