Rabu, 10 Januari 2018

Banyak Orang Tidak Senang

Jakarta, 9 Januari 2018. Ada satu catatan menarik dalam pembicaraan AFR dengan kandidat  Ketua Harian PP Pelti SM sewaktu acara pembukaan Kejurnas RemajaTenis Jakarta-67 Piala SIWO PWI Pusat dilapangan tenis Marinir Cilandak Jakarta. Tepatnya tanggal 27 Desember 2017.

" Sebenarnya saya yang mengusulkan nama Pak Ferry masuk dalam kepengurusan baru. Tetapi yang menolak rekan rekan lainnya." ujarnya dimana bukan hal yang asing bagi AFR. Ada keterkejutan darinya masalah ini. Langsung AFR katakan " Tidak heran kalau banyak yang tidak senang saya. 

Hal yang sama sewaktu saya ditunjuk oleh Ketua Umum PP Pelti ( 2012-2017) disampaikan kalau banyak yang tidak senang ( dijuluki teroris teroris oleh Ketua Umum PP Pelti saat itu), sehingga jabatan  ( Kabid Litbang) yang diberikan saya tolak.
.

" Bagi saya lebih senang berada diluar organisasi karena bisa leluasa beri masukan maupun kritikan dan saya buktikan tetap konsisten selenggarakan RemajaTenis kedaerah daerah" , kata AFR.
Langsung AFR  katakan seperti yang di sampaikan kepada Ketua Umum lama yaitu kalau AFR tetap dukung selama on the tract. Tapi jika keluar maka siap siap saja saya berikan kritikan. 

Begitulah percakapanAFR dengan kandidat Ketua Harian PP Pelti SM. Tetapi kemudian AFR mendengar beberapa ulasannya tentang bagaimana serunya anggota PP Pelti yang baru. Semua diminta komitmen atau pakta kesetiaan seperti biasa jika bernegosiasi dengan Pemerintah. Ada 5 Irjen Kemeterian PUPR dalam penasehat. Dikatakan sebagai Sekjen dipilih orang yang ahli organisasi, mantan pengacara Tommy Suharto. Begitu juga disebutkan ketua bidang hubungan Luar Negeri yang awalnya ditawarkan kepada rekan Aga Soemarno tetapi ditolaknya. Kabidnya adalah orang Deparlu aktif,, sehingga jika atlet kita ke LN bisa diatur akomodasi di KBRI.

Tetapi dalam hati AFR hanya berpikiran bukan itu yang diperlukan tetapi bagaimana hubungan dengan ITF (International Tennis Federation) atau National Tennis Association diluar Negeri. Karena dulupun sewaktu AFR bersama tim Davis Cup di Hongkong, PELTI  berkomunikasi dengan Konjen RI Hongkong. Bukan masalah. Begitu juga kalau mau gunakan wisma KBRI, tinggal kirim surat ke Deparlu. Dan pernah dilakukan oleh Pelti. 

Ada satu lagi yang sempat AFR kemukakan, bahwa melihat komposisi PP Pelti maka akan timbul kesan seperti yang AFR sampaikan langsung.
" Saya appresiate dengan susunan PP Pelti sekarang, tetapi mudah mudahan prediksi saya salah. Yaitu siap saiap saja tahun ini akan ada internal conflict." ujar AFR  terang terangan. 

Kemudian ditanya apa alasannya. " Ya lihat materi PP Pelti saat ini orang orang keras kepala." ujar AFR Langsung dijawab, kalau Ketua Umumnya juga keras kepala. Nah, betulkan. Indikasi kesana sudah bisa AFR lihat tetapi tidak di kemukakan, karena komposisinya masih belum resmi alias masih keluar masuk nama nama anggota PP Pelti.. 

AFR hanya bisa mendoakan agar pertenisan Indonesia lebih baik, walaupun sebelumnya AFR kemukakan kalau siapapun yang terpilih maka sangat mudah mengangkat prestasi pertenisan kita yang saat ini berada didasar sekali. " Jadi lebih mudah mengangkatnya dibandingkan mempertahankan."

Ada lagi satu hal yang menarik ketika disampaikan kepada AFR . Karena AFR sering adakan RemajaTenis kedaerah daerah maka AFR ditawarkan oleh Ketua Harian. ' Sekarang sudah ada Kabid Hubungan Daerah. Nanti pak Ferry hubungi saja kabidnya agar bisa bantu berhubungan dengan daerah daearh. " kemudian AFR katakan kalau  tidak kenal Kabidnya.  Padahal AFR sendiri sejak 2013-2017, tanpa melalui PP Pelti bisa berhubungan dengan Pengcab Pelti langsung ( Muaro Bungo, Jambi, Cirebon, Kab Bangka dll). 
Dari pembicaraan seperti ini muncul kesan pengaruh Biroktasi masih tinggi

Tidak ada komentar: