Jumat, 27 Juni 2014

Tegur Keras Orangtua

RemajaTenis, Jakarta. Beberapa hari lalu saya sempat mengur salah satu orangtua atlet, karena menyepelekan keberadaan turnamen yang merupakan salah satu kebutuhan atlet. Saya sedikit tergugah menegur rekan rekan yang berasal dari Sulawesi Utara, karena saya merasa ikut bertanggung jawab terhadap tata tertib atlet2 muda tersbut.
Saya sedikit marah jika pelanggaran dilakukan khususnya atlet asal Sulawesi Utara, karena hal mendasar harus diketahui para orangtua. Masalahnya adalah selama ini saya suka perhatikan sikap atau cara mereka ini kalau ikuti suatu turnamen. Kemudahan mendaftar udah dicitakan dengan cara SMS lebig sinkat dan praktis sekali
.
Saya menegur keras karena putra putrinya didaftarkan oleh para orangtua tetapi saat sehari sebelumnya tidak ada permintaan untuk mengundurkan diri dan belagak begok saja seperti tidak terjadi apa apa. Begitu har H dan nama anaknya sudah diundi tetapi no show. Mereka lupa atau tidak tahu kalau ITF menerapkan ada aturannya seperti kalau sudah mendaftar tapi tidak sign in tetapi akan kena pelanggaran code of conduct. Nah jika ditingkat nasional saja terjadi bisa bisa ditingkat internasional akan kena batunya.

Kesempatan keluarkan teguran dengan bahasa Manado saya keluarkan semuanya sehingga mereka tahu kalau saya marah terhadap sikap demikian. Tetapi apakah mereka sadar atas kesalahan tersbut sayapun tidak tahu lagi. Ya, saya biarkan yang penting sudah beritahu kesalahan tersebut.  

Tidak ada komentar: