Minggu, 15 Juni 2014

Lebih Baik Duduk Manis saja

Jakarta, 15 Juni 2014. Masih belum selesai juga masalah internal diinduk organisasi ini, karena saya hari ini terima telpon dari salah satu rekan di Jakarta. Hari ini adalah final disalah satu turnamen internasional di Kelapa Gading, saya sendiri berhalangan hadir. Karena kalau melihat cuaca yang melanda Jakarta dan sekitarnya membuat malas keluar rumah. Saya ditanya kenapa tidak hadir sama sekali diacara turnamen tenis internasional yang cukup lama berada di Indonesia.
Malam ini saya ada acara keponakan yang ulang tahun dibuatnya di Resto Doel di Alam Sutera Tangerang. Resto ini milik Rano Karno yang sekarang sebagai Plt Gubernur Banten. Kebetulan keponakan saya ini dulu satu sekolah di Bogor dimana saya bersama keponakan tersebut satu rumah dengan salah satu Paman dan Bibi saya , dengan " Doel nak Sekolahan "

Telpon menyampaikan berita kalau hari ini ada acara final turnamen internasional tersebut, dan diceritakan kalau hadir juga rekan salah satu petinggi dari induk organisasi di Senayan. Kasihan juga ketika mendengar kalau rekan satu ini dicuekin saja sama panpel turnamen yang sehrausnya menghormatinya. Alasannya seperti belum ada pengakuan resmi karena dianggap belum ada SK pengangkatannya. " Kami tidak terima SK pengangkatannya, sehingga kami merasa bukan ketua bidang." kira2 begitu ungkapannya.
Ya, istilahnya datang dan duduk manis saja tanpa ditemani menyaksikan dan tidak diberikan waktu untuk menyerahkan hadiah kepada pemenang seperti lazimnya.
Ya, saya mendengar hanya bisa mengelus elus dada saja. Karena permasalahan tenis di Indonesia saat ini yang jauh lebih besar tetapi  dalam kepengurusan baru ini masih banyak yang dipertanyakan akibat tertutupnya informasi. Padahal waktu bulan2 pertama dilantiknya kepengurusan ini disebar luaskan kalau kepengurusan yang lalu itu "brengsek". Tetapi katanya saat ini jauh lebih "brengsek". Waduh kok bisa begitu ya.

Tapi saya tidak bisa berbuat apa apa apalagi membela mereka ini . "Saya hanya mau duduk manis saja menyaksikan pertenisan kita saat ini."
Belum lagi apa yang diceritakan kalau ada salah satu ketua bidang yang sudah mengajukan mundur dari kepengurusan, tapi tidak ditanggapi oleh yang berkuasa. Nah, lho mau dikemanakan tenis kita ini ya ?

Tidak ada komentar: