Rabu, 04 September 2019

Turnamen itu Untuk Siapa

Jakarta, 4 September 2019 . Ada pertanyaan muncul turnamen dibuat  itu untuk siapa. Kita bahas  satu persatu dimana inti nya untuk pemain, sponsor, pembinaannya. Kita membuat turnamen internasional baik itu yunior atau senior itu untuk atlet tuan rumah. Tetapi justru ini belum semuanya dipahami oleh atletnya, Kenapa oleh atletnya ? Kesempatan ikut turnamen itu belum sepenuhnya diketahui oleh petenis kita.  Contohnya ada turnamen international yunior ditinggalkan oleh atletnya demi mengejar Pekan Olahraga Daerah didaerah nya, Kenapa begitu bisa terjadi. Disinilah tujuan jadi atlet jadi kabur, Siapa yang dirugikan, Bisa dijawab adalah SPONSOR turnamen tersebut dimana bisa menghadirkan babak final sebagai tontonan jadi batal.
Turnamen itu bisa juga diadakan untuk kepentingan Sponsor karena bisa dipakai sebagai alat publikasi dari sponsor. Dan juga turnamen adalah wadah show room bagi pembinaannya.

Turnamen itu untuk atlet tuan rumah, dimana juga diikuti petenis tetangga, yang juga beaya bagi atlet diluar daerahnya menjadi besar dibandingkan tuan rumah. Ini penting selalu dipahami oleh Pengurus Pelti setempat atau club club tenis yang ada, Terbuka juga sponsor diberikan tempatnya,

Justru beaya lebih rendah dibandingkan ikut turnamen keluar kotanya. Sudah kelihatan klub atau Pelti setempat selenggarakan turnamen tersebut untuk kepentingan atlet nya. Tetapi yang jadi masalah adalah jika club yang adakan dalam pelaksanaan suka keluar dari relnya. Misalnya klub adalah penyelenggara turnamen yunior dimana atlet klub nya sering diuntungkan yaitu dalam drawingnya atlet klubnya diletakkan dalam pool yang meringankan. Sebenarnya tidak bisa dilakukan karena adanya Referee ( yang seharusnya netral tetapi ada berberapa Referee terindikasi tidak netral karena kuatir kehilangan jobnya). Seharusnya Referee itu yang menunjuk adalah PP PELTI dan penyelenggara hanya bisa rekomendasikan saja. Sebagian besar Referee itu PP Pelti menerima Referee yang disodorkan oleh penyelenggara turnamen . 
Terindikasi sekali Referee yang baru itu berlaku tidak fair lagi. Bisa jadi kurang faham fungsi Referee sebenarnya . 

Kesalahan  kepada wasit demi kepentingan sponsor dibelanya. Kesalahan yang dilakukan oleh wasit demi anaknya pengelola klub sering terjadi. Misalnya bola out dibilang in  demi kepentingan atlet sponsor. Disini kepentingan sponsor berbeda dengan kepentingan sponsor untuk publikasinya

Kalau Klub sebagai penyelanggara itu tujuannya untuk kepentingan atlet atlet diklubnya asal bertandingnya fair. Tetapi ternyata dalam pelaksanaan sering kali perlakuan tidak adil dilakukan kepada peserta bukan dari asal klub dengan berbagi caranya. Belum Referee ikut main , belum lagi wasit nya juga ikut main ,

Mau dikemanakan pembinaan atlet tenis kita 
  

Tidak ada komentar: