Jakarta, 29 Februari 2016. Tanggal 17 Februari 2016 mendapatkan undangan dari kota Bungo Provinsi Jambi, sayapun segera terbang kekota Jambi. Provinsi Jambi sudah pernah sya datang saat Musyawarah Nasional Pelti tahun 2007. Ini unjungan kedua dan datang untuk ketemu dengan Pengcab Pelti Bungo yang saya beum kenal. Hanya karena rekomendasi rekan lainnya maka saya bisa berkomunikasi dengan salah satu pengurus Ibu Leonita yang Bendahara Pengcab Pelti Bungo. Rupanya dukugan dari salah satu wakil Ketua Pengcab Pelti Bungo sehingga saya diundang ke kota Bungo. Ternyata kota Bungo ini dari kota Jambi jalan darat sekitar 4-5 jam perjalanan.
Sewaktu tiba dengan Nam Air yang terlambat 1 jam, ternyata tidak ada yang jemput, hanya dikatakan akan ada yang menjemputnya. Ternyata yang menjemput adalah sopir travel yaitu kendaraan Kijang Innova yang biasa melayanai kota Bungo ke Jambi.
Ini untuk pertama kali saya diundang tetapi tidak ada yang jemput hanya kendaraan travel yang saya bayar sendiri kendaraan tersebut, setiba dikota Bungo. Begitu jugakamar yang dipesan, saya bayar sendiri. Ini bukan masalah bagi saya karena misi saya adalah untuk membuat kota Bungo sebagai tuan rumah Kejurnas RemajaTenis.
Setiba dikota Bungo, sayapun cari mereka tuan rumah yangs edang bermain tenis. Lapangan tenis terletak didepan hotel tersbut, sehingga bukan masalah untuk datang langsung.
Beberapa hari sebelumnya saya sempat berbicara pertilpon dengan Ketua Pengcab Pelti Bungo. Yang ditanay waktu itu dalam percakapan telpon adalah " Sudah berapa kali saya selenggarakan kejurnas RemajaTenis. Ini pertanyaan bagus kaena mereka belum mengenal saya baik pribadi maupun lainnya.
Sayapun waktu itu langsung katakan, kalau rencana ini jadi di kota Bungo maka akan menjadi Provinsi yang ke 19 saya selenggarakan RemajaTenis. Setelah mendapatkan jawaban itu baru mereka mengundang saya hadir ke Bungo.
Di lapangan tenis sayapun ketemu dengan Ketua dan Sekretaris Pengcab Pelti beserta Bendahara Leonita dan ketua panpel yang sudah dibentuk yaitu Yunus. Merekapun sudah siap dengan membentuk Panitia Penyelenggaranya.
Dalam pertemuan tersebut masih ada keragu raguan terhadap pelaksanaannya, bahkan sempat diusulkan jika bisa diundurkan kuatir minim pesertanya. Tetapi saya beranikan diri katakan bukan masalah karena saya punya jaringan dari Aceh sampai Papua yang tercata diponsel saya skitar 6.000 nomor telpon
.
Dalam pertemuan tersebut masih ada keragu raguan terhadap pelaksanaannya, bahkan sempat diusulkan jika bisa diundurkan kuatir minim pesertanya. Tetapi saya beranikan diri katakan bukan masalah karena saya punya jaringan dari Aceh sampai Papua yang tercata diponsel saya skitar 6.000 nomor telpon
.
Akhirnya saypun tahu kenapa saya diundang, karena belum kenal sehingga wajar saja ada kecurigaan terhadap diri saya. Tetapi setelah beremu semuanya jadi clear,
Besokpun saya kembali ke Jakarta, dan kendaraan yang saya tumpangi ke bandara telah dibayar oleh tuan rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar