Jakarta, 25 Februari 2012. Pagi ini ketika baca Harian Kompas, saya sempat kaget juga dengan munculnya nama putra saya Dino Raturandang dalam pemberitaan nasional. Hanya saja ada kesalahan penulisan nama Dino yaitu Dino NATURANDANG, bukannya Raturandang. Ini kesalahan penulisan nama saja. Dihalaman terakhir tertulis berita tentang band putri SHE, yang disebutkan dalam rangka HUT nya hari ini. Disebutkan idea keberadaan SHE ini karena mantan manajernya yaitu Dino Naturandang yang maksudnya Raturandang. Rupanya group SHE tidak melupakan keberadaan Dino putra tertua saya.
Kalau diingat ingat sewaktu Dino kuliah di UNPAR (Universitas Parahyangan) di Bandung pernah merepotkan orang rumah karena muncul semua dirumah karena akan siaran di RCTI waktu itu. Bisa dibayangkan yang muncul 4 dara manis dengan crewnya cowok2. Menjadi manajer group band SHE tidak pernah saya bayangkan karena selama ini Dino saya mau coba meneruskan apa yang saya pernah lakukan didalam menjalankan turnamen tenis. Memang waktu itu pernah minta saya duit untuk beli pakaian grup SHR tersebut.
Saya pernah coba dia jalankan turnamen tenis Persami Piala Ferry Raturandang beberapa tahun silam, kemudian pernah 1-2 kali jalankan turnamen RemajaTenis. Kelihatannya dia bisa jalankan tetapi tidak terlalu serius sehingga tidak bisa berlangsung terus.Ya, apa boleh buat kalau memang bukan jalannya.
Beberapa minggu lalu, saya dikejutkan munculnya Dino diacara TransTV yaitu Sabtu malam acara Pas Mantap dengan Sule,Parto, Andre. Kok bisa. Ternyata dia sekarang yang termasuk pencetus munculnya grup band Cherybell. Waduh muncul lagi dunia TV cukup membanggakan karena sudah bisa mengganti saya yang sudah sering muncul dilayar kaca. Hanya bedanya dia didunia musik, sedangkan saya di tenis. Kalau saya ikuti dia sudah dua kali muncul di TV dengan kedudukan sebagai promotor dari Cherybell
Sabtu, 25 Februari 2012
Jumat, 24 Februari 2012
Muncul turnamen nasional baru di 2012
Jakarta, 24 Februari 2012. Sekarang disibukkan dengan rencana pelaksanaan sikuti nasional tenis yang dicanangkan untuk 10 kota yaitu Jakarta, Bandung, Samarinda, Balikpapan, Singaraja, Surabaya, Solo , Jogja , Palembang dan Pekanbaru.
Teringat saya di Palembang setelah Pra-PON dilaksanakan, sempat berbincang bincang dengan Ketua Umum PP Pelti yang saya tahu sangat anthusias terhadap pertenisan nasional kita. "Apa yang akan dilakukan setelah Pra_PON dimana terpilih 4 daerah putra dan 4 daerah putri lolos ke PON XVIII 2012 di Pekanbaru, Riau." Hal yang sama say lakukan kepada Pelti Provinsi yang lolos ke PON tersebut.
Kemudian saya ajukan kepada Ketua Umum PP Pelti untuk meningkatkan kualitas petenis yang lolos ke PON dengan adakan turnamen turnamen nasional didaerahnya sendiri. Tujuannya untuk peningkatan PNP mereka dengan sendirinya akan meningkatkan prestasi mereka. Idea ini diterima dengan baik. Kemudian ditanyakan berapa besar beayanya turnamen tersebut. Disni saya melihat ada peluang maka dalam benak saya tentunya tidak mau besar besar beayanya. Maka saya kemukakan kalau cukup dengan Rp 20 juta saja. Beliaupun kaget betapa ringannya. Dan saya kemukakan kalau prize moneynya cukup Rp. 20 juta untuk putra sedangkan putri cukup Rp. 10 juta.
Kemudian saya kemukakan cukup di 5 kota saja. Berarti budget cukup 250 juta.
Setelah beberapa bulan di tahun 2012, ditunjuknya kepanitiaan terdiri 4 orang saja yaitu Susan Soebakti, Christian Budiman, Hudani Fajri dan a=saya sendiri..
Teringat saya di Palembang setelah Pra-PON dilaksanakan, sempat berbincang bincang dengan Ketua Umum PP Pelti yang saya tahu sangat anthusias terhadap pertenisan nasional kita. "Apa yang akan dilakukan setelah Pra_PON dimana terpilih 4 daerah putra dan 4 daerah putri lolos ke PON XVIII 2012 di Pekanbaru, Riau." Hal yang sama say lakukan kepada Pelti Provinsi yang lolos ke PON tersebut.
Kemudian saya ajukan kepada Ketua Umum PP Pelti untuk meningkatkan kualitas petenis yang lolos ke PON dengan adakan turnamen turnamen nasional didaerahnya sendiri. Tujuannya untuk peningkatan PNP mereka dengan sendirinya akan meningkatkan prestasi mereka. Idea ini diterima dengan baik. Kemudian ditanyakan berapa besar beayanya turnamen tersebut. Disni saya melihat ada peluang maka dalam benak saya tentunya tidak mau besar besar beayanya. Maka saya kemukakan kalau cukup dengan Rp 20 juta saja. Beliaupun kaget betapa ringannya. Dan saya kemukakan kalau prize moneynya cukup Rp. 20 juta untuk putra sedangkan putri cukup Rp. 10 juta.
Kemudian saya kemukakan cukup di 5 kota saja. Berarti budget cukup 250 juta.
Setelah beberapa bulan di tahun 2012, ditunjuknya kepanitiaan terdiri 4 orang saja yaitu Susan Soebakti, Christian Budiman, Hudani Fajri dan a=saya sendiri..
Minggu, 19 Februari 2012
Anti 3 D
Jakarta, 19 Februari 2012. Hari Minggu 19 Februari 2012 saya janjian ketemu salah satu rekan anggota pengurus Pelti dari salah satu provinsi. Kenapa saya janjian dengan dia, karena sebelumnya kira2 minggu lalu saya sempat kirimkan SMS kepadanya kalau saya ada rencana mau adakan turnamen nasional tenis atau TDP Nasional diwilayahnya. Saya sering mendengar cara dia memimpin daerahnya agak berbeda yang saya masih penasaran atas sikap yang tidak mendukung pertenisan didaerah tersebut. Saya sering degar cerita negatip tentang dirinya, tetapi saya masih menghormati dan tidak mau ikut campur masalahnya. Bisa dibayangkan ketika saya kirimkan SMS kesalah satu pelatih di daerahnya memberikan informasi ada turnamen RemajaTenis di Jakarta. Dia merasa tersinggu , karena SMS itu tidak ditujukan kepadanya. Anehkan sikap seperti ini. Tapi begitulah dia.
Sewaktu saya kirim SMS kepadanya maka saya mendapatkan tanggapan yang sudah saya duga sebelumnya. Beberapa kali SMS sama dia , justru dia ingin bertemu sebelum niat saya terwujud dan itu diungkapkannya. Kesannya cukup banyak birokrasi yang harus saya temui. Tetapi sayapun sadar karena beliau itu mantan petinggi di provinsi tersebut, sehingga gaya nya masih seperti menjabat didaerah tersebut. Semua keinginan harus melalui dianya. Bahkan dalam pesan singkatnya kalau urusan sponsor didaerahnya serahkan sama dia, dan saya seolah olah mencari sponsor dari luar daerah tersebut. Kalau memang dia bisa cari sponsor didaerahnya kenapa tidak pernah adakan turnamen nasional.
Karena jawaban ini membuat saya ingin sekali bertemu dan mewujudkan keinginan agar daerah tersebut harus ada turnamen nasional. Apalagi tahun 2012 masa kepengurusan saya duduk di PP Pelti akan berakhir maka saya berkeinginan ada turnamen nasional didaerah tersebut. Saya harus kerja keras supaya pertemuan ini menghasilkan demi kebaikan tenis didaerah tersebut.
Saya segera sampaikan kalau selama 10 tahun duduk di PP Pelti maka saya ingin ada turnamen didaerah tersebut. Saya kemukakan dari 10 provinsi dipulau besar ternyata 1 daerah tidak punya Turnamen nasional. Jadi saya kemukakan kalau saya terobsesi agar didaerahnya ada turnamen nasional. Langsung dia kemukakan masalah klasik menurut saya, yaitu tidak ada dukungan dari pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi sampai kotamadya.
Kemudian saya minta izin jika saya bisa cari sponsor dari daerahya seperti yang sudah pernah saya lakukan didaerah lainnya. Kita harus bisa ciptakan sponsor daerah sendiri. Dan saya katakan kalau saya akan bawa crew turnamen sendiri tanpa gunakan tenaga setemat karena dia menyebutkan 3 nama insial D untuk tidak boleh dilibatkan dalam turnamen tersebut. Dan juga jika ada sponsor lokal agar beritahu dia dulu karena kuatir saya dibohongin. Ya gitulah saya terima permintaannya untuk sementara waktu.
Sewaktu saya kirim SMS kepadanya maka saya mendapatkan tanggapan yang sudah saya duga sebelumnya. Beberapa kali SMS sama dia , justru dia ingin bertemu sebelum niat saya terwujud dan itu diungkapkannya. Kesannya cukup banyak birokrasi yang harus saya temui. Tetapi sayapun sadar karena beliau itu mantan petinggi di provinsi tersebut, sehingga gaya nya masih seperti menjabat didaerah tersebut. Semua keinginan harus melalui dianya. Bahkan dalam pesan singkatnya kalau urusan sponsor didaerahnya serahkan sama dia, dan saya seolah olah mencari sponsor dari luar daerah tersebut. Kalau memang dia bisa cari sponsor didaerahnya kenapa tidak pernah adakan turnamen nasional.
Karena jawaban ini membuat saya ingin sekali bertemu dan mewujudkan keinginan agar daerah tersebut harus ada turnamen nasional. Apalagi tahun 2012 masa kepengurusan saya duduk di PP Pelti akan berakhir maka saya berkeinginan ada turnamen nasional didaerah tersebut. Saya harus kerja keras supaya pertemuan ini menghasilkan demi kebaikan tenis didaerah tersebut.
Saya segera sampaikan kalau selama 10 tahun duduk di PP Pelti maka saya ingin ada turnamen didaerah tersebut. Saya kemukakan dari 10 provinsi dipulau besar ternyata 1 daerah tidak punya Turnamen nasional. Jadi saya kemukakan kalau saya terobsesi agar didaerahnya ada turnamen nasional. Langsung dia kemukakan masalah klasik menurut saya, yaitu tidak ada dukungan dari pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi sampai kotamadya.
Kemudian saya minta izin jika saya bisa cari sponsor dari daerahya seperti yang sudah pernah saya lakukan didaerah lainnya. Kita harus bisa ciptakan sponsor daerah sendiri. Dan saya katakan kalau saya akan bawa crew turnamen sendiri tanpa gunakan tenaga setemat karena dia menyebutkan 3 nama insial D untuk tidak boleh dilibatkan dalam turnamen tersebut. Dan juga jika ada sponsor lokal agar beritahu dia dulu karena kuatir saya dibohongin. Ya gitulah saya terima permintaannya untuk sementara waktu.
Langganan:
Postingan (Atom)