Jumat, 18 Maret 2011

Mendapat Tugas ke Papua Barat

Jakarta, 17 Maret 2011. Setelah selesai lakukan perjalanan ke Papua Barat , baru bisa mengisi blogger ini. Ketika mendapatkan tugas mewakili Ketua Umum PP Pelti ke Manokwari yang saya baru tahu dikenal sebagai kota Injil di Papua, sayapun merasa bangga juga karena belum pernah saya lakukan ataupun rekan rekan lainnya di PP Pelti bisa melantik Pengprov Pelti tanggal 12 Maret 2011.

Tanggal 11 Maret 2011, saya diminta datang kerumah kediaman Martina Widjaja di Ragunan oleh Zandra karena mau mendapatkan laporan persiapan pelantikan Pengprov Pelti Papua Barat dan Sulawesi Selatan. Sayapun siap pukul 16.00. Pikiran sudah tidak tenang karena saya malam itu berangkat ke Papua Barat jam 22.30.Pikiran tidak tenang karena melihat macetnya Jakarta jika mau ke bandara.
Tunggu punya tunggu Zandra yang juga mau datang, saya diberitahu Martina agar nonton TV aja dulu melihat kejadian Tsunami di Jepang. Dalam hati saya katakanapa hubungannya dengan materi rapat sore ini. Ternyata di TV disebutkan kalau dampaknya akan datang juga ke Papua. Sayapun diminta hubungi Pengprov Pelti Papua Barat jika terjadi sesuatu di Manokwari. Karena ini untuk pertama kali bagi saya menginjakkan kaki ke tanah Papua, sayapun belum tahu dimana letaknya Papua, apakah diutara atau selatan kepala burung tanah Papua. Sayapun diminta agar hubungi rekan di Manokwari jam 20.00 karena diperkirakan dampat Tsunami sampai disana sekitar jam itu.

Setelah selesai jam 18.00 sayapun kembali menuju Senayan untuk simpan kendaraan dan langsung naik taksi ke bandara. Setelah sampai Senayan, jam 20.30 sayapun ke bandara naik taksi tetapi tidak lewat tol dari Senayan , tetapi menuju kebon jeruk dan masuk tol Puri Kembangan, ternyata perkiraan saya tepat karena jalan lancar berbeda dengan tol dalam kota yang macet.
Akhirnya berangkat pukul 22.45 dengan Batavia. Saya pikir pesawat ini langsung ke Manokwari sesuai dengan tiketnya tetapi ternyata transit ke Makassar dulu. Waduh, kapan bisa tidur. Tempat duduk di Batavia Air kurang nyaman sehingga pasti akan alami kesulitan tidur. Akhirnya pesawat bisa berangkat juga

Tidak ada komentar: