Minggu, 06 Juni 2010

Kejenuhan Mulai Melanda


Jakarta, 6 Juni 2010. Dalam kehidupan kita kadang kala ada masa dimana kita sedang jenuh. Yang penting bagaimana mengatasi permasalahan ini. Hal ini suka suka timbul dalam diri saya sendiri. Kejenuhan suka timbul akibat sejak kecil hanya mengenal tenis dalam meningkatkan prestasi kita, sehingga sewaktu mahasiswa saya bisa menghilang dari tenis. Hal ini sering terjadi kalau saya main tenis dimasa tua ini. Ada saat senang berlatih tenis dengan teman teman, tapi saat ini rasanya sudah beberapa bulan tidak latihan tenis. Bukan berarti tidak berkecimpung di lapangan tenis.
Untuk mengatasi hal ini kadang kala saya bermain tenis yang selama ini bermain ganda bukannya tunggal. Sayapun paksakan diri main tunggal, tergantung lawannya yang tentunya tidak beda jauh usianya.

Begitu juga pernah terjadi sewaktu menjalankan turnamen Persami Piala Ferry Raturandang yang sudah memasuki ke 69 kalinya. Yang terakhir bulan Nopember 2009 di Palangka Raya. Sudah ada pengalih perhatian saya sehingga lupa dengan Persami Piala FR ini yaitu konsentrasi ke TDP Nasional RemajaTenis yang muncul akibat ketersinggungan saya atas hinaan dan RemajaTenis kelihatannya sudah menjadi perhatian petenis yunior akibat turnamen merupakan kebutuhan.
Tetapi setelah menjalankan ke 6 kalinya ditahun 2009, kemudian di tahun 2010 sudah ke 8 kalinya dimana ada penundaan pelaksanaan di Solo, Jogja , Manado dan Jakarta sekalipun, saya mulai sedikit keengganan untuk melaksanakannya lagi, tetapi saat ini sudah menunggu dibulan Juni di Pontianak ( 11-13 Juni) dan Banjarmasin ( 27-30 Juni ). Belum lagi datang permintaan dari Balikpapan agar bisa selenggarakan di Balikpapan dibulan Juli 2010. Ada lagi permintaan dari pengelola lapangan tenis Caringin Bandung yang kemarin ketemu di Bandung, agar setiap bulan bisa diselenggarakan di Bandung. Bahkan pengelola lap tenis Rawamangun minta hal yang sama. Banyak masalah dengan berbagai SMS yang sering masuk tentang pertenisan kita selalu menyudutkan tanpa bertanya untuk mengetahui permasalahannya dan tidak pernah saya layani adu dengan argumentasi karena sebenarnya ingin "menghajar" juga sengan SMS. Mungkin menahan diri ini membuat diri sedikit malas melayani masyarakat tenis.
Kebimbangan ini membuat ada sedikit keengganan selenggarakannya. Entah kenapa bisa terjadi, saya sendiri masih belum bisa menerangkannya.
Dalam hal ini saya mencoba berpikiran yang ringan ringan saja, agar tidak membuat pusing kepala. Kemarin ke Bandungpun tidak perlu pergi kelapangan tenis dengan menyita waktu istrahat pagi hari. "Begitulah kehidupan"

Tidak ada komentar: