Rabu, 20 November 2019

Kinerja PP Pelti 2017 - 2022

Jakarta, 20 November 2019. Menjelang dua tahun setelah Musyawarah Nasional Persatuan Tenis seluruh Indonesia atau MUNAS PELTI 2017, teringat akan kinerja selama ini. Sejak dilantik KONI diawal tahun 2018 telah terbentuk kepegurusan PP Pelti 2017-2022.

Tahun pertama belum menonjol kegiatan sesuai dengan Pokok Pokok Program Kerja Pelti 2017-2022. Hanya sibuk dengan kegiatan Davis Cup 2017 dengan mendatangkan Presiden Republik Indoneisa Ir Joko Widodo. Ini prestasi awal bagi kepengurusan PP Pelti karena selama ini 1986-2017 belum pernah ada Presiden RI datang ke Stadion Tenis GBK, Kebetulan diresmikan setelah renovasi Stadion Tenis GBK untuk Asian Games 2018 sehingga momen itu dimanfaatkan dengan Davis Cup. Setelah itu tidak kedengaran aktivitas lainnya.

Tanda tanda komunikasi internal sudah mulai dari terjadinya conflict of interest didalamnya sehingga muncullah 3 grup tersebut jalan sendiri sendiri 
Kelihatan eforia kemenangan waktu Munas 2017 masih terasa dalam kepengurusan ini, masih terlihat jelas tanpa dirasakan oleh pelaku2 nya, ini kesibukannya yang nyta terlihat dan dirasakan pihak luar.

Sewaktu bulan Oktober 2018 disaat acara Asian Paragames 2018 AFR diperkenalkan dengan Sekjen baru PP Pelti karena secara diam diam ada pergantian Sekjen PP Pelti. Diam diam bisa dikatakan demikian karena orang yang pertama kali diperkenalkan adalah AFR sedangkan Pengprov Pelti tidak tahu apa saat itu ,  seperti dikemukakan oleh petinggi Pengprov Pelti kepada AFR.

Sempat menyuarakan kepada Sekjen baru adalah bereskan komunikasi internal  karena sekarang di PP Pelti ada  3 kubu yang berusaha dengan kepentingannya sendiri.

Wanti wanti disampaikan masalah serius yang perlu diperbaiki, karena lemahnya Humas PP Pelti. Padahal Pelti sudah memiliki website sendiri yang kabarnya sudah keluar Rp 700 juta ( ? ) untuk sebuah website, Tujuan website adalah memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat tenis Indonesia. Ternyata isinya website sangat minim berita sehingga menarik minat masyarakat jadi malas membukanya, selain minim berita juga tidak ada yang up to-date

Banyak berita yang ketinggalan dan khususnya kalender TDP kesannya asal jadi , Sedangkan pengelola website tidak jelas antara bidang pertandingan atau Litbang.

Tidak ada komentar: