Jakarta, 17 Februari 2017. Jika tahun lalu banyak cerita muncul yang dimintakan oleh masyarakat tenis agar ada perubahan didalam kepengurusan PP Pelti periode 2012-2017. Karena prestasinya sudah tidak bisa dipertanggung jawabkan. Maka muncullah keinginan agar ada Munaslub Pelti saat itu.
Nah, saat itu muncullah pertanyaan siapa kandidat yang dijagokan oleh masyarakat tenis. Ada yang menjagokan mantan Humas PB Pelti (1986-1990). Tetapi disisi lain muncul lagi usulan datang dari mantan Ketua Umum PB Pelti ( 1998-2002 ) yang menjagokan Dirut Pertamina saat itu yang juga mantan Ketua Pengda Pelti Sumatra Barat dan Pengda Pelti Jawa Timur.
Tetapi saya teringat disaat diadakan reuni peserta Kejurnas Tenis Yunior Malang dibulan Desember 2015 dikota Malang yang diprakarsai oleh Mantan Humas PB Pelti ( 1986-1990). Diawal Nopember 2015, saya terima telpon dari mantan Ketua Umum PP Pelti ( 2002-2012) yang selama ini sudah lama tidak pernah tilpon saya. Dia bercerita masalah adanya Reuni tersebut dimana saya termasuk dalam kepanitiaannya. Ada satu pertanyaan beliau ayitu masalah akan adanya Munaslub di Malang disaat reuni tersebut. Sayapun menolak anggapan tersebut. Entah dari mana dia dapat cerita tersebut. Dikatakan kalau Pengda Pelti juga diundang. Sayapun menolaknya karena saya dikepanitiaan tahu siapa siapa saja yang diundang. Tapi satu pesannya saat itu adalah jangan sampai ada Munaslub. Dan saya jamin saat itu. Dikatakan kalau benar ada Munaslub maka diapun tidak mau hadir di acara Reuni tersebut. Sayapun menjamin hal itu tidak akan terjadi.
Ditahun 2016 dengan berbagai kejadian negatip didalam kepengurusan PP Pelti maka muncullah inisiatip dari mantan ketua umum (1998-202) untuk menjagokan Direktur Umum Pertamina. Sayapun dihubungi oleh uusan mantan ketua umum tersbut, Bahkan saya sempat ketemu dengan mantan ketua umum yang bermain tenis di Hotel Borobudur. Kedatangan saya untuk mendengar langsung dari kedua orang gersbut, karena saya ditanya juga oleh rekan ekan Pengda yang sudah siap untuk lakukan Munaslub, karen ahaknya ada ditangan Pengda dengan alasan yang jelas. Mereka minta agar saya bertemu langsung dengan kandidat kandidat tersbut. Dari kedua kandidat tersbut ternyata rekan rekan saya katakan lebih cenderung kepada kandidat kedua.
Tetapi disaat saya bertemu langsung dengan mantan ketua umum 2002-2012, saya dinasehati lagi kalau tidak dilakukan Munaslub. Alaannya jangan jadi kebiasaan setiap saat Pelti bisa dimunaslubkan, " Ini tradisi jelek untuk Pelti." ujarnya saat itu. Sayapun tidak semangat lagi untuk mencoba hubungi kandidat kandidat tersebut. Alasannya beri kesempatan karena masa tengang waktunya tinggal setahun lagi.
Masuk tahun 2017, bulan Februari saya dikejutkan dengan ada info kalau Ketua Umum PP Pelti sekarang mau maju sebagai calon ketua umum KONI Provinsi DKI Jakarta . Waktunya Munas KONI Provinsi DKI Jakarta itu bulan April 2017. Syaratnya harus melepas jabatan di Pelti. Sayapun melalui WA kontak kepada rekan yang dulu membawa Ketua Umum ketemu saya untuk Munas Pelti 2012. Dapat jawaban kalau belum tahu berita tersebut. Tetapi tidak lama kemudian dikatakan kalau Ketua Umum itu teman baik dengan sekretaris KONI Provinsi DKI Jakarta. Artinya kemungkinan berita tersebut ada kebenarannya
Sempat dapat berita dari rekan Pengda Pelti kalau saat Rakernas Pelti bulan Noember 2016 lau terlihat kalau Ketua Umum sudah tidak sreg lagi memimpin Pelti. Kalau mau mundur saat itu malu. Jadi hanya menunggu momen yang tepat sehingga punya alasan dan tidak malu maluin. Awalnya ada pemikiran kalau Munas Pelti 2017 itu harus bulan Nopember 2017, tetapi oleh rekan Pengda katakan tidak ada dicantumkan Munas 2017 itu bulan Nopember 2017 tetapi yang diputuskan kota pelaksananya Banjarmasin. Nah siapa kandidat jika benar terjadi mundur April 2017. Memang dalam AD ART disebutkan jika Ketua Umum berhalangan tetap maka digantikan oleh Ketua lainnya sampai masa kepengursan berakhir. Tapi saya yakin ini kesempatan lari dari tanggung jawab menanggung beaya MUNAS 2017 yang tidak kecil akibat Pelti sendiri membutuhkan dana.. .
Sebelum akhir tahun 2016 saya pernah dihubungi oleh rekan Pengda tentang ada calon pengganti yang sudah siap, Pesannya agar saya hubungi yang bersangkutan untuk bisa menkoordinir Pengda Pengda. Ya, saat itu bulan Desember 2016 mau ada caranya banyak, maka saya tundak saja kontak kepada calon tersbut yang saya kenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar