Rabu, 20 Januari 2016

Tidak Ada Kesepakatan dengan Pelti

Jakarta, 20 Januari 2016. Sesuai undangan hari ini , bertemu dengan Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti SS didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Pertandingan CB dan satu staf administrator pertandingan PP Pelti SW.
Dalam pembicaraan awal, ada keinginan membantu AFR didalam pelaksanaan turnamen RemajaTenis yang sudah saya gelar di 18 provinsi.

Sebelum berbicara soal MOU, maka saya kemukakan dulu, kalau sebagai induk organisasi tenis (PP Pelti) seharusnya bertugas mengangkat pertenian didaerah daerah. Karena selama ini diakuinya pula kalau Pengda Pelti ada yang kurang aktip, khususnya diluar pulau Jawa.


Jadi kesepakatan terjadi kalau kita akan galakkan pertenisan didaerah melalui turnamen nasional yunior. Ditawarkan selaku pelaksana , AFR akan diberikan dana sebesar Rp 5.000.000 dan bola selama kegiatan, sedangkan judul turnamen hak mereka.

Kemudian sayapun bertanya dulu konsep masalah LIGA TENIS JUNIOR NASIONAL (LTJN) . Didapat kalau akan diselenggarakan 3 seri dan 1 masters. Disnipun ternyata masih belum jelas. Karena setelah berbicara selanjutnya mereka harapkan 3 seri itu ada di 3 kota dan setiap kota selenggarakan 3 kali . Jadi total semua 9 seri dan 1 masters.
Setelah terima konsep MOU yang akan diberikan maka ada beberapa perubahan yang tentunya sesuai dengan keinginan AFR juga. Seperti dana itu harus lebih besar dari Rp 5 juta, kemudian jumlah bola yang saya butuhkan. Dan sudah ada kesepakatan kalau pelaksanaan di Banda Aceh, Padang dan Pekanbaru. Dan ada klausul yang menyebutkan dana tersebut baru diberikan setelah pelaksanaan turnamen. Disini saya keberatan dan hanya minta kalau bisa sebelum pelaksanaannya dan nanti dipertanggung jawabkan. Maksud saya dana baru diberikan sebelum setiap  turnamen. Disini belum berani berikan keputusan sehingga harus menunggu berita selanjutnya.
.
Sejam kemudian setelah selesai pertemuan saya terima telpon yang menyatakan keberatan masalah dana yang saya minta,  artinya tidak jadi dilaksanakan. Walaupun ketua bidang sudah mau tetai ternyata masih ada lagi yang harus dimintakan persetujuan sebelum ke Ketua Umum.

Pengertian mereka kalau selenggarakan turnamen ini cukup butuh dana Rp 5 juta sedangkan beaya transportasi dan akomodasi ditanggung sendiri. Merekapun beri contoh selama ini di Bandung dan Puwokerto hanya berikan Rp 5 juta setiap pelaksanaan bisa jalan. Ini luar Jawa buuth naik pesawat terbang sehingga butuh beaya besar Itu bedanya.

Tidak ada komentar: