JAKARTA, 18 Juni 2015. -
Entah karena sudah alami beberapa Ketua Umum PP Pelti, sejak dari istilah
Pengurus Besar (PB) kemudian berubah menjadi Pengurus Pusat(PP) melalui
Musyawarah Nasional (MUNAS) Pelti, saya sedikit terenyeh jika Pelti periode 2012-2017 akan melemahkan
pertenisan nasional. Jikalau sering bertemu dengan masyarakat tenis maupun
pelaku pelaku tenis dilapangan maka saya paling sering diberi pertanyaan yang
sangat menyedihkan tidak seperti terjadi dikepengurusan Pelti yang lalu lalu.
Kamis, 18 Juni 2015
Senin, 15 Juni 2015
Tenis Gagal, Berbagai Reaksi
Jakarta, 15 Juni 2015. Setelah kegagalan tim tenis Indonesia di SEA Games ke 28 di Singapore, saya menerima berbagai komentar melalui SMS. Datang dari Pekanbaru, dengan SMS sbb " Membuat target tentu hrs ada perhitungannya, dan kegagaan mencapai target hrs bisa dipertanggung jawabkan. Siapa ? 1) pelatih, 2) pengurus organisasi. Terkait dgn organisasi sejak dilantik memang tidak ada indikasi memajukan dunia pertenisan , oleh karena itu kita semua hrs mengevaluasi diri. Pertama adalah org2 atau kelompok yg memilih mereka. Sadar dan mundurlah dari organisasi pertenisan demikian pua dengan pengurus yg ada sekarang. Evaluasi sederhana bisa dilihat dgn tidak munculnya generasi baru pertenisan, sejak beberapa th yg lalu, atlet nas kita tidak bed dari mereka yg 4 atau 5 org. Kegagalan yg fatal dari pengurus organisasi. Klu cinta tenis kasi kesempatan pada mereka yg mungkin bisa buat perubahan . Sekian Pak."
Minggu, 14 Juni 2015
INI PRESTASI BARU. INI BARU PRESTASI...No Gold Medals
Jakarta, 14 Juni 2015. Hari ini Tenis Indonesia memberikan catatan khusus dalam sejarah tenis Indonesia. Yaitu dengan gagalnya tim tenis Indonesia diajang SEA Games 2015 di Singapore untuk membawa satupun medali emas. Kenapa saya katakan merupakan sejarah baru. Selama Indonesia ikuti SEA Games , selalu membawa pulang medali emas. Kali ini hanya bawa medali perak dan perunggu. Sehingga bisa saja saya katakan ini prestasi baru.. ini baru prestasi.
2 Medali Perak diperoleh dari Beregu Putra dan David Agung Susanto diperorangan putra. Kemudian sisanya 4 medali perunggu didapat dari beregu putri, ganda putri (Aldila Sutjiadi/Jessy Rompies), ganda campuran (Jessy Rompies/Sunu Wahyu Trijati), tunggal putri (Lavinia Tananta)
Minggu, 07 Juni 2015
PELTI Dibekukan
Jakarta, 7 Juni 2015. Pagi ini saya ingin menonton turnamen Thamrin Cup International Junior Champs 2015 yang sedang berlangsung di lapangan tenis Kelapa Gading. Saya bisa hadir sebelum jam 09.00 dimana pertandingan final tunggal putri antara Rifanty Dwi Kahfiany melawan Naho Sato asal Jepang. Terlihat kedua petenis tersebut sedang pemanasan dilapangan utama.
Saya sedih sekali karena yang menonton bisa dihitung dengan jari. Ada 4 penonton peserta dari luar negeri dan dikursi tempat undangan masih kosong. Maka sayapun masuk kedalam lapangan untuk mengambil gambar Rifanty yang saya belum punya, khususnya di turnamen ini. Saya belum melihat petinggi Pelti DKI Jakarta
Selasa, 02 Juni 2015
Apa motiv nya duduki jabatan tersbut ?
Jakarta, 1 Juni 2015. Beberapa hari lalu sempat berjumpa rekan rekan tenis dari daerah di Jakarta. Yang jadi pembicaraan adaah masalah tenis dengan perkembangan terakhir. Saya sendiri juga tidak bisa menghindar dari pertemuan tersebut karena curhat mereka yang sebanarnya aktip diiduk di organisasi. Berbagai kekecewaan muncul bahkan beberapa cerita selama ini yang saya belum ketahui dimuncukan kembali. Dimulai dari Munas 2012 di Manado. Berbagai permainan didalam acara pemiihan tersebut diutarakan kepada saya yang saat itu tidak ikut campur, dan mereka ini adalah pelaku pelaku acara Munas tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)