Palembang, 11 Januari 2015. Malam ini setelah selesai selenggarakan Kejurnas RemajaTenis Sumsel-XII di kota Palembang, berkumpullah pelaku pelaku tenis bersama sama dengan salah satu anggota Pengurus Daerah Pelti Sumsel. Bincang bincang masalah pertenisan di Sumatra Selatan yang sebenarnya diakui kalau selama ini dianggap tidur. Disamping itu pula saya langsung sampaikan kalau kita semua selaku pelaku tenis bisa berbuat lebih baik tidak perlu tergantung kepada induk organisasi. Karena birokrasinya terlalu panjang dan menghambat kegiatan kegiatannya.
Hadir malam itu Asep, Bambang Harsono , Firdaus. Mulai dari vakumnya kepengurusan Pencba Pelti Palembang masuk dalam pembicaraan. Diceritakan kalau ada figur dari birokrat Pemkot Palembang yang dicalonkan tetapi karena satu dan lain hal maka tersendat sendat. Apalagi saat ini petinggi Kotamadya Palembang lagi disekolahkan oleh KPK sehingga semua masih bertanya tanya. Saya maklumi saja karena ada kekuattiran jika ganti pimpinan maka akan terjadi perubahan kedudukan. Ini yang dikuatirkan mereka
.
Saya langsung katakan, Pak Asep saja yang turun jadi Ketua Pengcab Pelti Kota Palembang selaku swasta yang sudah terjun sebagai pelaksanan TDP Sumex Open. "Coba kumpulkan 3-4 klub sebagai anggota Pelti Kota Palembang untuk rapat dan menunjuk siapa yang dicalonkan jai Ketua Pengcab Pelti Palembang.
Aseppun bereaksi, kalau kesulitan cari siapa siapa yang akan duduk dalam kabinetnya. Saya hanya anjurkan cari saja orang orang yang sepaham dengan dia sehingga kepegurusan bisa berlanjut. Tunggu apa lagi. "Masak saya yang jarus jadi pengurus Pelti Palembang. Artinya saya harus pindah ke Palembang." guyon saya kepada mereka
Saya kemukakan kalau potensi tenis di Palembang cukup besar. ini momentum yang paling tepat karena baru baru ini dalam PON Remaja -1 2014 di Surabaya, Sumsel berhasil dapat medali perunggu dari ganda campurannya. Didapat dari petenis diluar Palembang yaitu Lahat dan Baturaja.
Saya katakan tugas saya adalah memotivasi mereka agar bisa berbuat untuk tenis di Palembang khususnya dan Sumsel umumnya. Dan sudah saya tunjukkan dengan menggelar Kejurnas RemajaTenis sejak tahun 2011 sampai sekarang sudah ke sebelas kalinya.
"Mari kita sama sama cari sponsor di Palembang, agar secara rutin turnamen yunior itu bisa berjalan dengan baik." ujar saya kepada mereka.
Dan saya katakan kalau saat ini sedang mencoba selenggarakan di kota Palembang dan saya tidak perlu malu2 katakan kalau saya rugi besar saat ini di RemajaTenis Sumsel-XII. "Apa dibiarkan begitu saja?" ujar saya kepada mereka. Saya juga akui kalau banyak rekan2 di Palembang yang menlihat miring atas upaya saya selenggarakan turnamen RemajaTenis di Palembang. Karena saya juga dapat masukan dari rekan2 di Palembang sendiri.
Jadi kesimpulannya mau diapakan Tenis di Palembang ini.
Dan saya katakan kalau saat ini sedang mencoba selenggarakan di kota Palembang dan saya tidak perlu malu2 katakan kalau saya rugi besar saat ini di RemajaTenis Sumsel-XII. "Apa dibiarkan begitu saja?" ujar saya kepada mereka. Saya juga akui kalau banyak rekan2 di Palembang yang menlihat miring atas upaya saya selenggarakan turnamen RemajaTenis di Palembang. Karena saya juga dapat masukan dari rekan2 di Palembang sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar