Senin, 04 Juni 2012

Rencana gelar BII Wheelchair Tennis International Champs 2012

Jakarta, 4 Juni 2012. Beberapa minggu lalu saya sempat bertemu dengan salah satu rekan bari BII Maybank , Juvensius Judy Ramdojo (Yudi)di Plasa Senayan Jakarta. Pertemuan ini sebagai bentuk persiapan suatu kegiatan akbar bagi dunia tenis kursi roda di Indonesia. Keikutsertaan BII Maybank terhadap pertenisan kursi roda sudah bukan hal yang asing karena dalam catatan saya kurang lebih minimal sudah 4 kali BII giat selenggarakan turnamen nasional kursi roda dan internasional. Tepatnya bulan Oktober 2011, saya dipercaya selaku pelaksana BII Wheelchair Tennis INDONESIA OPEN di kota Solo. Ini sebagai ajang persiapan tim tenis kursi roda menghadapi Asean Paragames bulan Desember 2011 di kota Solo. Sebelumnya sya sudah melihat bagi orang awam menghadapi rekan rekan petenis kursi roda pasti akan terkejut didalam kerjasamanya. Pengalaman saya menghadapi tenis kursi roda cukup membantu pelaksana BII Wheelchair Tennis Championship 2011.Waktu itu ternyata BII menghubungi langsung BPOC (Badan Pembina Olahraga Cacat Indonesia ) yang sekarang berubah namanya menjadi National Paralympic Committee (NPC Indonesia). Ada sedikit keragu raguan dari rekan saya di BII menghadapi hal ini dan kemudian hubungi saya karena baru sadar kalau turnamen internasional kursi roda itu harus melalui Pelti. Bersama rekan di Komite Tenis Kursi Roda PP Pelti, dr. Bob Syahrudin bersama Henny Santoso sayapun mengajak mereka ikut berperan aktif walaupun dalam perjalannnya kedepaa belum begitu lancar. Tetapi dukungan Dr. Bob Syahrudin cukup kooperatip sehingga semua bisa berjalan lancar. Bagi Pelti punya prinsip siapapun mau selenggarakan turnamen baik tenis ataupu tenis kursi roda selalu membuka pintu. Mau diserahkan kepada Pelti atau diselenggarakan sendiri juga bukan masalah. Prinsip ini yang memberikan peluang bagi masyarakat tenis bisa selenggarakan semua program tenis. Tetapi berbeda dengan organisasi lainnya dimana menurut saya setiap organisasi punya tata cara berbeda. Cara yang dilakukan Pelti justru membuat semangat berbagai pihak selenggarakan turnamen. Sayapun berkomunikasi dengan ITF (International Tennis Federation)untuk didaftarkan sebagai salah satu turnamen profesional tenis kursi roda. Ternyata ada sedikit ganjelan juga sehingga banyak pertanyaan muncul dari ITF. Jadi ada kendalanya. Tetapi karena saya tahu cara melobi ITF sehingga kendala2 tersbut bisa diatasi. Contohnya, waktu pendaftaran sudah terlambat karena biasanya ITF punya batas waktu pendaftaran. Kendala lainnya adalah judul turnamen disebutkan BII yang sudah pasti itu bank. ITF sudah terikat juga kontrak dengan salah satu perusahaan bank terkemuka yaitu BNP Paribas sebagai salah satu rangkaian ITF Wheelchair Tour by BNP Paribas. Tetapi semua kendala tersebut bisa saya atasi dengan baik sehingga bisa diselenggarakan dan termasuk dalam kalender ITF Wheelchair. Tahun 2012, berita bagus adalah BII Maybank mau lagi turut sebagai sponsor turnamen tenia kursi roda internasional. Keinginan ini saya sambut kembali. Hanya saja waktu pertemuan tersebut dikemukakan beberapa masalah yaitu pemilihan waktu. Ada info kalau petenis kursi roda berkeinginan dilaksanakan bulan Juli 2012. Ini waktu sangat mepet sekali dimana selaku sponsor persiapan akan minim dan tidak sesuai dengan keinginannya. Sayapun sampaikan kalau bulan Oktober 2012 ada PORCADNAS setelah PON Riau (9-20 Sept). Jadi sayapun usul sebaiknya setelah PORCADNAS saja.

Tidak ada komentar: