Pertemanan dengan rekan rekan di luar negeri di pertenisan internasional sangat penting artinya bagi AFR. Selama ini dukungan datang dari rekan di Singapore yaitu Mr.S.Uthrapathy.
Alfred Henry Raturandang, selaku adik AFR dan ayah dari petenis nomer satu Indonesia Andrian Raturandang menyampaikan kalau kesulitan dana untuk kirimkan Andrian Raturandang go international.
Alfred Henry Raturandang, selaku adik AFR dan ayah dari petenis nomer satu Indonesia Andrian Raturandang menyampaikan kalau kesulitan dana untuk kirimkan Andrian Raturandang go international.
AFR langsung minta wild card babak utama di turnamen Men’s Challenger (US $ 50,000) di Singapore dan Vietnam yang waktunya berurutan. Saat itu Andrian diajarkan AFR secara tertulis apa yang harus dilakukannya. Mulai dari tiba di hotel dan seterusnya.
Dengan modal akal bisa membawa uang kembali ke Jakarta. Masalah tiket bisa booking dengan travel agent yang tidak perlu harus cash, bisa setelah kembali ke Jakarta baru bayar. Akhirnya Alfred beri kepercayaan kepada AFR untuk mengaturnya.
Saat itu Andrian ikuti Davis Cup melawan Jepang, setelah itu kembali via Singapore. Berarti tiket Jakarta - Singapore pp sudah ditangan. Beli tiket Singapore – Vietnam – Singapore (kurang lebih US $ 300.00)
Kalau Men’s Challenger dengan prize money US $ 50.000 berarti setiap turnamen ini akan dapat hak hospitality minmal 5 hari sebelum kalah. Dengan dirinci setiap harinya tugas tugas yang harus dilakukan disamping berlatih dan bertanding, Andrian kembali ke Jakarta sudah bisa membayar harga tiket Singapore-Vietnam dan beberapa ratusdolar. Ini berkat bantuan dan hubungan baik dengan Direktur Turnamen setiap turnamen.
Kalau Men’s Challenger dengan prize money US $ 50.000 berarti setiap turnamen ini akan dapat hak hospitality minmal 5 hari sebelum kalah. Dengan dirinci setiap harinya tugas tugas yang harus dilakukan disamping berlatih dan bertanding, Andrian kembali ke Jakarta sudah bisa membayar harga tiket Singapore-Vietnam dan beberapa ratusdolar. Ini berkat bantuan dan hubungan baik dengan Direktur Turnamen setiap turnamen.
Hal yang sama pernah AFR lakukan saat itu bertepatan dengan Maesa Paskah di Surabaya, AFR terima tilpon dari Ibu Hanita Erwin Widjaja yang anaknya (Angelique Widjaja) baru saja keluar sebagai juara Wismilak International di Bali. “ Bisa mintakan wild card Women’s Challenger (US$ 50,000) di Vietnam.” ujarnya. Saat itu masih dilapangan AFR belum bisa hubungi S. Uthrapathy di Singapore yang juga Diretur Turnamen Vietnam Women’s Challenger.
Karena sibuk dengan Maesa Paskah, permintaan ini baru bisa dilakukan malam hari dengan email saja. Tapi telpon terus berdering menanyakan apakah sudah disampaikan permintaan wild card tersebut. Dengan sedikit kesal AFR kirim email malam harinya.
Esok harinya dapat tilpon dari S. Uthrapathy. “ Fer yang minta wild card itu siapa . Apakah Ferry atau Pelti atau Ibunya?” Ini pertanyaan agak aneh dan belum pernah dilakukannya. AFR balik bertanya, apa bedanya kalau yang minta AFR kemudian Pelti atau Ibunya. Dan ternyata jawabannya juga lucu. “Kalau yang minta AFR atau Pelti OK diberikan. Tapi kalau yang minta Ibunya NO WAY.” Karena berkeinginan agar petenis Indonesia bisa dapat kesempatan maka AFR katakan permintaan AFR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar