Kepengurusan PB Pelti selama ini banyak melibatkan tokoh tokoh politik yang awalnya belum menjadi Menteri sehingga duduk jadi Menteri. Sebut saja Sarwono Kusumaatmaja, Siswono , Tanri Abeng, Rachmat Witoelar. Mereka ini sama sama duduk dalam kepengurusan PB Pelti ( 1986-1990) dengan Ketua Umum Moerdiono.
Kemudian masuk Cosmas Batubara sebagai Menteri duduk sebagai Ketua Umum PB Pelti. Ada catatan khusus dari tokoh tokoh Menteri yang duduk sebagai Ketua Umum PB Pelti yaitu Moerdiono ( 1986-1990), Cosmas Batubara (1990-1994), Sarwono Kusumaatmaja ( 1994-1998), Tanri Abeng ( 1998-2002) Kecuali Moerdiono memegang Ketua Umum sampai habis masa kepengurusan tetap masih menjabat Menteri Sekretaris Negara RI. Yang lainnya hanya berjalan 2 tahun sudah ganti jabatan Menterinya.
Kemudian masuk Cosmas Batubara sebagai Menteri duduk sebagai Ketua Umum PB Pelti. Ada catatan khusus dari tokoh tokoh Menteri yang duduk sebagai Ketua Umum PB Pelti yaitu Moerdiono ( 1986-1990), Cosmas Batubara (1990-1994), Sarwono Kusumaatmaja ( 1994-1998), Tanri Abeng ( 1998-2002) Kecuali Moerdiono memegang Ketua Umum sampai habis masa kepengurusan tetap masih menjabat Menteri Sekretaris Negara RI. Yang lainnya hanya berjalan 2 tahun sudah ganti jabatan Menterinya.
Yang menarik dari Sarwono Kusumaatmaja (SK) sewaktu menjabat Menetri sempat bermain tenis berpasangan. Karena AFR senang main didepan net sedangkan SK lebih yakin sebagai baseliner dibelakan sehingga banyak bola di lob oleh lawan kebelakang AFR sehingga SK sendiri bisa lari pontang panting dibelakang. Selesai bermain apa yang dikatakan oleh Sarwono saat itu cukup berkesan juga. “Fer, gua ini Menteri ya, eloe Manajer, sampai didalam lapangan loe juga tetap aja manajer.” ujarnya sambil tertawa. Tanpa sadar AFR sampaikan, “ oh ya saya baru sadar Bapak Menteri.” Kata AFR sambil tertawa. Disamping itu pula dikatakan kalau pasangan AFR dan SK sangat cocok, karena secara tehnik AFR masuk kelas A sedangkan SK masuk C, tapi fisik SK termasuk A sedangkan AFR termasuk kategori C. Suatu saat diajaknya ikut fitnes di Hotel Hilton dan sebelumnya diajaknya lunch di Hotel Hilton. “ Loe musti rasakan duitnya Menteri.” ujarnya cukup kocak. Begitulah kocaknya Sarwono Kusumaatmaja saat itu.
Sarwono Kusumaatmaja sendiri sebagai Ketua Umum PB Pelti sangat pantang kalau latihan tenis bersama petenis nasional, karena menurut pendapatnya petenis nasional akan rusak permainannya sedangkan dia akan menjadi bagus mainnya. Ada juga "joke"nya yang disampaikan. "Kok sekarang saya bertanding tenis selalu menang ya." celotehnya seakan menyadari kedudukannya saat itu.
Kalau Cosmas Batubara disaat menjadi Ketua Umum PB Pelti, disaat itulah AFR keluar dari PB Pelti. Tetapi sejak dibukanya kembali Pusat Tenis Kemayoran (Pusat Tenis Danamon) , AFR dipercayakan menjadi Manajer Sport, Cosmas Batubara sempat bertemu di acara pembukaan Pusat tenis Kemayoran. “ Memang you itu talentanya di tennis. Tidak bisa lari.” ujarnya. Memang setelah keluar dari PB Pelti, AFR sempat berkecimpung di Humas dari developer kota Tigaraksa dan kembali ke tenis.
Kalau Moerdiono, karena sangat hati hati berbicara takut salah, setiap acara pembukaan turnamen tenis, AFR selalu berdiri dibelakangnya karena sering disaat berpidato selalu bertanya apa yang ingin disampaikan tetapi tidak mengerti betul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar