Senin, 24 September 2012

Perbuatan Tidak Terpuji di PON XVIII 2012

Jakarta, 22 September 2012. Ada satu kejadian yang sebenarnya memalukan selama PON XVIII 2012. Yaitu keberpihakan anggota panpel terhadap pertandingan melibatkan tuan rumah. Bagi yang belum berpengalaman sering terjadi hal seperti ini. Sewaktu itu pertandingan beregu antara regu putra tuan rumah melawan Jawa Tengah. Andalan tuan rumah kalah telak diset pertama 0-6. Saya sendiri tidak lihat dengan tepat sehingga saya belum mau menegurnya atau mengusirnya. Waktu itu wasit Dedy Adi Nugroho beritahu referee kalau dia merasa dilempar sesuatu dari penonton dibelakang kursi wasit. Saya waktu itu hanya mendengar ulah salah satu penonton yang ternyata anggota panpel tenis. Saya tidak kenal karena dia tidak gunakan seragam panpel kaos Polo Shirt tersebut. Saat itu suasana penonton cukup gemuruh dimana ada suara suara minta wasit diganti saja. Datanglah anggota panpel tersebut melewati saya dengan marah marah. Tetapi saya tidak melihat kelanjutannya. Sewaktu dia kembali berdiri dekat saya memang saya dengar apa yang disampaikan kalau dia katakan kalau ada batu sudah ditimpuknya wasit saat itu. Sewaktu saya dengar keluhan dari Referee masalah wasit dilempar dari belakang, sayapun bertanya dengan rekan panpel lokal masalah ini. Saya akhirnya kenal juga anggota Panpel tersebut dan sebenarnya saya mau beritahu atau menegur ke Ketua Panpelnya masalah ini setelah pertandingan tetapi sangat sulit sekali kumpulkan panpel tenis ini sehingga sampai saya kembali ke Jakarta niat ingin bertemu seluruhnya untuk evaluasi jadi batal. Andaikan saat itu dia masih melempat dan saya lihat tentunya akan saya panggil satpam atau petugas keamanan untuk mengeluarkannya dari stadion. Ini langkah yang bisa saya lakukan diturnamen tenis.

Tidak ada komentar: