Rabu, 26 September 2012
Ruangan Istimewa Menarik Perhatian
Jakarta, 26 September 2012. Setiap petugas PON XVII disediakan ruangan kerja dengan pendingin udara (AC). Ruangan saya kerja selaku Technical Delegate diisi 3 orang yaitu bersama 2 petugas Referee dan Asisten Referee. Ruang tidak terlalu besar karena dengan 3 meja saja sudah terasa penuh. Tetapi menjadi tempat duduk duduk beristrahat karena panasnya udara diluar stadion. Mulai dari rekan Atet Wijono dari Bandung paling sering duduk dudk dan ngobrol selaku teman dari PP Pelti juga. Begitu juga rekan dari Lampung Eddy Sunarso. Dan tidak kalah pula rekan dari Riau sendiri yaitu Medizon yang sering dipangil Soni. Dan dia ini menitipkan tasnya dalam ruangan saya ini. Dan hanya ruangan saya saja yang diberikan meminjam kunci. Karena semua ruangan dipegang oleh sekuriti stadion (kalau tidak salah masih securiti kontraktornya). Permintaan saya pinjam kuncinya merupakan kehormatan juga karena ruangan lainnya kuncinya dipegang securiti.
Hari pertama karena saya menyadari panasnya udara bisa menyebabkan kesehatan menurun maka sayapun berinisiatip membeli keperluan sendiri sepeti tissue, buah buahan mulai apel, anggur, jeruk. Karena belinya cukup banyak sehingga setiap tamu yang datang saya tawarkan juga. Begitu juga rekan panpel lainnya ketika masuk kamar saya kaget juga melihat makanan tersebut ada. Sebagai provokator ketika ditanya sama teman Soni dapat dari mana semua ini karena ruangan lainnya tidak ada. " Disediakan oleh PB PON XVIII." Percaya atau tidak saya sengaja lemparkan masalah ini, sampai dia menyadari kalau saya ini provokator. " Memang ini kamar Provokator" ujarnya sambil geleng geleng kepala, setelah dikomporin juga sama Referee dan rekan Sukardi (Pak Kumis) selaku Asisten Teknis. " Ha ha ha, belum tau dia." Begitulah hiburan yang saya lakukan untuk menghilangkan pusing kepala menghadapi panasnya Pekanbaru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar