Jumat, 21 September 2012
Tugas sukseskan PON XVIII
Jakarta, 20 September 2012. Sewaktu kunjungan ke Pekanbaru dalam rangka Sirkuit Tenis Nasional ( 7-14 Juli 2012) saya minta agar dikumpulkan semua anggota Panpel kepada Ketua Panpelnya. Ternyata tidak semudah yang saya pikirkan dan terbukti apa yang saya dengar maupun perkirakan sebelumnya. Yaitu tidak solidnya kepanitiaan tersebut yang awalnya saya duga hanya ada 2 group yaitu yang Pro dan Kontra ketua Panpelnya. Ini wajar wajar saja sebenarnya. Hal ini sudah saya sampaikan kepada Ketua Panpelnya dan dia mau mengerti. Tetapi tanggapan dari rekan PB PON yang sewaktu konsultasi saya di Jakarta dikatakanpula kalau ada 3 group. Waduh aneh ya tapi begitulah kenyataannya, Melihat hal ini sayapun sudah bertekad sesuai dengan penugasan oleh PP Pelti dipertegas dengan SK KU KONI Pusat bahwa sejak 1 Januari 2012 diangkat sebagai Technical Delegate, PON harus diselamatkan dan harus sukses pelaksanaannya.
Sewaktu dalam rapat saya kemukakan kalau saya masih sering terima teror dari rekan di Jakarta tentang PON XVIII ini. Dan sayapun perkenalkan diri kepada rekan panpel lainnya nama saya dan kedudukan saya sekerang di Pekanbaru adalah berdasarkan SK Ketua Umum KONI Pusat per tanggal 1 Januari 2012 ditunjuk sebagai Technical Delegate yang baru menggantikan yang lama. " Suka atau tidak suka bukan masalah bagi saya tetapi bagi yang tidak suka sebaiknya diubah dulu SK tsb." ujar saya tegas. Dan salah satu permintaan saya waktu itu untuk tidak berkomunikasi dengan orang lain yang bukan Technical Delegate "resmi". " Hormatilah SK KONI Pusat." ujar saya mempertegas. Dan waktu itu juga saya kemukakan dengan tegas dan saya menyadari kalau saya datang ke Riau ketempat orang yang tidak suka kepada saya. "I don't care masalah itu karena saya datnag ke Riau mengemban tugas yang diberikan untuk sukseskan PON XVIII." ujar saya lebih keras waktu itu. Tetapi hal ini masih banyak orang suka dengan saya dalam hal pekerjaan. Jadi wajar wajar saja semua ini bisa terjadi seperti dikemukakan oleh Ketua Panpelnya dalam rapat tersebut.
Saya menyadari sekali kalau rekan rekan di Pekanbaru ini minim pengalaman event nasional apalagi multi event seperti PON XVIII. Bisa dibayangkan sewaktu menjalankan POPNAS saja seperti yang diakui Sekretaris Pelti Riau kalau POPNAS itu kacau balau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar