Jakarta,22 Februari 2010. Pembukaan Rakernas Pelti 2010 berlangsung tanggal 21 Februari 2010 pkl. 19.00 di Cengkeh Room Hotel Menara Peninsula, oleh Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo dihadiri oleh utusan 31 Pengprov Pelti. Yang absen adalah Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.
Setelah dibuka secara resmi, dilanjutkan dengan makan malam diselingi oleh band mengiringi acara makan malam tersebut.
Ada yang aneh malam ini, salah satu rekan Christian Budiman yang sepengetahuan saya tidak pernah minum bir ternyata malam ini berbeda. Sayapun minum segelas sudah cukup untuk menghangatkan suasana. Terlihat dari jauh wajah rekan Christia sudah merah, akibat minum bir tersebut. Sayapu tidak tahu berapa gelas yang diminumnya.
Esok harinya ( 21 Febr), langsung acara Rapatnya berlangsung dimana Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja menyampaikan laporan kerjanya untuk masa kerja 2007 - 2009. Diakhir laporannya, Martina langsung sampaikan uneg unegnya atau kekecewaannya terhadap hasil dari Pembinaan Senior. San keluarlah dari mulut Martina keinginan untuk mundur.
Mundur atau tidaknya Martina, sebelum Rakernas saya terima telpon dari rekan wartawan yang menanyakan masalah Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa). Inipun berkembang dan saya suka terima telpon dari beberapa rekan menanyakan masalah ini. Karena sepengetahuan saya, tidak semudah itu dari Rakernas menjadi Munaslubyang tujuannya untuk mengganti Ketua Umum PP Pelti. Jika Ketua Umum berhalangan tetap maka dialihkan kepada salah satu Pengurus Harian, bukan dengan Munaslub. Kecuali terlibat kriminal.
Ternyata sambutan dari rekan rekan daerah, justru mendukung Martina agar menyelesaikan tugasnya sampai 2012. Karena merekapun merasa gagal didalam pertenisan Indonesia. Gagal di pusat dan gagal juga didaerah. Begitulah suasana Rakernas yang hanya sehari itu.
Sewaktu dirapat Komisi yang dibagi 3 yaitu Komisi A membahas masalah Organisasi dan Dana, Komisi B membahas masalah pembinaan, Komisi C membahas pertandingan dan pemasayaran. Saya sendiri dimasukkan dalam Komisi C sebagai Narasumber. Suasana di Komisi tersebut saya tidak tahu, karena saya duduk di Komisi C.
Sewaktu awal rapat di Komisi C untuk memilih Ketua dan Sekretaris, saya diminta maju kedepan mendampingi Johannes Susanto dan Prasetyo Singgih sebagai Nara sumber, sayaopun menolak karena mengangap sudah cukup 2 narasumber dari PP Pelti. Ketua terpilih Mustafa Mashyur dari DKI dan Sekretaris Gde Nurjaya dari Bali.
Disaats edang seru serunya pembahasan, saya terima SMS dari ajudan Menpora, yang mengatakan sudah dekat hotel. Sayapun keluar ruangan melalui ruangan Komisi B dimana terlihat Martina Widjaja sedang menyampaian pendapat. Karena buru buru sayapun langsung turun kebawah agar tidak terlambat.
Setelah Menpora memberikan pengarahan dimana seluruh rapat Komisi ditundan dan berkumpul kembali, sayapun menunggu sampai akhir rapat komisi. Disaat rapat mau ditutup ,sayapun diberikan kesempatan menyampaikan pendapat. Oleh Ketua Rapat disampaikan untuk saya memberikan kata kata terakhir. Sayapun kaget, waduh sepertinya saya aka meninggal saja. Semua pada tertawa, akhirnya ketua sidangpun minta maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar