Awal 2005, mantan petenis nasionmal Donald Wailan Walalangi(DWW) datang dengan gaya khasnya, menyampaikan keinginannya membantu tenis Indonesia dengan membawa sponsor turnamen. AFR menyadari sekali ulah pelaku pelaku yang berniat majukan tenis sebagai dalih untuk menyelimuti keinginan pencalonan Ketua umum PB Pelti dimasa mendatang dari segolongan pelaku tenis yang kecewa karena tidak bisa berbicara selama ini alias merasa dikucilkan, karena tidak ada peranannya.
Ini akibat dari ulah Justedjo Tarik yang saat itu masuk dalam kepengurusan PB Pelti ( 2002-2007) pernah menyampaikan kepada rekan rekannya sendiri baik mantan petenis nasional maupun mantan pelatih nasional yang tidak dipakai oleh PB Pelti. Saat itu Justedjo sempat berceloteh kalau mereka ini kena tahanan selama 5 tahun dan saatnya Justedjo yang berkuasa. Hal ini disampaikan oleh Justedjo kepada AFR.
Setahun sebelumnya AFR sudah pernah dijanjikan oleh DWW akan membawa sponsor karena kepeduliannya terhadap keprihatinan prestasi tenis Indonesia dimatanya sangat berbeda situsinya saat DWW masih sebagai petenis nasional. Saat itu memang sudah ada Men’s Satelliote Circuit (Green Sands Satellite Circuit, $ 25,000), Nugra Santana Men’s Challenger ($ 25,000), Garuda Indonesua Super Tennis ( Men’s Challenger, Women’s Challenger) maupun Indonesia Open baik putra dan putri yang masuk kategori World series.
Dengan gaya meyakinkan saat itu DWW minta agar segera AFR masukkan dalam kalender TDP maupun ITF turnamen internasional Men’s Satellite Circuit. Hanya karena kurang yakin atas ucapannya, AFR berdalih pula agar diajukan secara tertulis ke PB Pelti. Tapi lucunya justru dipertanyakan sekali ,kenapa tidak percaya kepada DWW. Saat itu juga AFR katakan siapa sih yang tidak percaya sama DWW seorang mantan petenis nasional yang berhasil membawa tim Davis Cup Indonesia (1988) lolos ke World Group dan bertanding lawan Jerman yang diperluat Boris Becker th 1989. “Semua orang boleh percaya kecuali om loe (AFR)”. Karena DWW memanggil selama ini sama AFR adalh Om.
DWW sempat bingung, kenapa bisa terjadi. Ketika itu langsung diungkapkan tahun lalu dengan ulah yang sama minta AFR daftarkan ke ITF maupun Pelti Men’s Satellite Circuit tapi tidak ada beritanya. “Wah, itu saya ketipu.” Ujarnya membela diri.
Langsung anjuran AFR saat itu agar bayar sanction fee ke ITF dan PB Pelti, baru akan didaftarkan kalau tidak mau pakai surat.
Saat itu juga DWW minta pengarahan tata cara buat Satellite Circuit termasuk Anggaran turnamen selama 4 putaran atau 1 bulan turnamen. Saat itu juga AFR buatkan Panduan selenggarakan Men’s Satellite Circuit, dan anggaran didapat dari administrator Pertandingan PB Pelti. Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti Enggal Karjono telah kirim surat kepada Ketua Panpel Bakrie Satellite Circuit 2005 Januar Mangitung dengan menempatkan AFR sebagai supervisor dan dalam anggaran dicantumkan juga beaya Supervisor yang ternyata berbuntut panjang, alias tidak dibayar tanpa pemberitahuan resmi kalau tidak mau dibayar sampai usai turnamen. Disinilah awal dari perseteruan yang dilakukan oleh Januar cs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar