Benar juga dugaan dari Walikota Pontianak dr. Buchary Andurrahman Sp.KK, ternyata diawal tahun 2001, belum ada kegiatan yang muncul dari Panitia ataupun Pengcab Pelti Pontianak. Hal ini diketahui saat AFR menghubungi Walikota Pontianak menanyakan apakah sudah dihubungi oleh Pengcab Pelti Pontianak.
Akhir tahun 2000, AFR sempat mempersiapkan proposal yang harus disiapkan jika Pengcab Pelti Pontinak kurang tanggap. Ini semua seperti yang diperkirakan oleh Walikota Pontianak sebelumnya sudah disampaikan kepada AFR, agar AFR proaktip. Proposal dengan anggaran hanya Rp. 30 juta tersebut dikirimkan ke Ir. Eddy Suryanto yang ternyata sudah masuk sebagai pengurus Pengcab Pelti Pontianak. Biaya ini Rp 20 juta prize money dan Rp 10 juta pelaksanaan, jika kurang cari sponsor tambahan.
Akhir Januari AFR langsung tilpon Bunyamin Solihin selaku Ketua Pengcab Pelti Pontianak menanyakan persiapan TDP Pontianak Khatulistiwa Open yang digelar Maret 2001. Waktu cukup dekat sekali. Ternyata jawabannya adalah baru mau dirapatkan dalam satu dua hari lagi, dan AFR akan dihubungi kalau sudah rapat selesai. AFR sampaikan kalau Walikota sudah menunggu laporan Pengcab Pelti Pontianak karena sudah disiapkan sebagai sponsor. Minggu depan nya AFR tilpon kembali ke Bunyamin Solihin menanyakan kelanjutan hasil rapat. Jawabannya sangat mengejutkan, yaitu silahkan saja hubungi Walikota. Tentunya ada yang tidak beres. Kemudian AFR bertanya ke Eddy Suryanto ada permasalahan apa sampai dapat jawaban kurang enak. Dilaporkan kalau Pengcab Pelti Pontianak sudah bertemu Walikota dan kena marah, karena proposal yang diajukan melebihi dari Rp. 30 juta. Rupanya Eddy Suryanto sudah bertemu Walikota dan menyampaikan proposal yang dibuat AFR sebesar Rp. 30 juta.
Walaupun akhirnya turnamen bisa berjalan, tetapi tanda tanda ketidak senangan terhadap Eddy Suryanto dan AFR mulai kelihatan. Bagi AFR bukan masalah, karena sudah menjalankan tugas sebagai PB Pelti (bid.Pengembangan) bisa memberikan kontribusi tenis di Kalbar, seperti yang pernah AFR lakukan di tahun 1974-1976, adakan eksibishi tenis Lita Soegiarto, Samudra Sangitan dan Afred Raturandang dilapangan tenis Bea Cukai Pontianak.
Eddy Suryantopun tidak patah semangat dengan program Mini Tennis (School of Tennis Initiative) bahkan Kujrnas Mini Tenis tim SD Merdeka Pontianak keluar sebagai juara. Satu kebanggaan kota Pontianak dan sangat didukung oleh Walikota Pontianak , yang menyempatka diri melepas tim ke Jakarta
Eddy Suryantopun tidak patah semangat dengan program Mini Tennis (School of Tennis Initiative) bahkan Kujrnas Mini Tenis tim SD Merdeka Pontianak keluar sebagai juara. Satu kebanggaan kota Pontianak dan sangat didukung oleh Walikota Pontianak , yang menyempatka diri melepas tim ke Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar