Minggu, 30 Agustus 2009
Sebuah renungan di Hari Minggu
Jakarta, 30 Agustus 2009. Hari ini istrahat dari kegiatan tenis, baik latihan maupun turnamen. Hari Minggu yang indah ini janganlah dilewatkan begitu saja dalam kehidupan sehari hari yan penuh dengan berbagai persoalan , sehingga perlu juga menyimak renungan dibawah ini , yang saya terima dari milis tetangga.
Sadarkah kita bahwa ;
Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena seharusnya kita melihat yang ada di depan?
Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi dan dua arah. Menangkap pujian maupun kritikan, Dan mendengar mana yang salah dan mana yang benar.
Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Karena tak seorang pun dapat mencuri isi otak kita. Yang lebih berharga dari segala permata yang ada.
Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut.
Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam , Yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.
Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita. Untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.
Belajar untuk mencintai dan menikmati untuk dicintai, tetapi Jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.
Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahwa hidup ini terasa menjadi lebih indah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar