PalangkaRaya, 15 Agustus 2009. Masuk kota Palangka Raya bukannya langsung ke hotel tetapi ke lapangan tenis Sanaman Mantikai yang hari ini ada pertandingan tenis dalam HUT RI ke 64. Ingin tahu pertenisan Kalimantan Tengah. Ini pertandingan beregu , saya sendiri tidak tahu siapa pesertanya.
Ketemu dengan Ketua Pengprov Pelti Halin Ardi maupun anggota pengurus Pelti Kalimantan Tengah yang sedang sibuk sebagai pelaksana turnamen. Saking asyiknay lupa kalau perut masih kosong.
Bisa dibayangkan kota Palangka Raya yang ada asapnya, tetapi semangat bertanding tetap ada walaupun usia banyak berbeda. Ada kejadian lucu atau bisa saya katakan agak aneh. Saat mata saya melihat kalau pertndingan ini sudah harus dihentikan di 2 lapangan yang bergandengan. Hanya satu lapangan saja yang memiliki fasilitas lampu. Saya pernah main atau latihan bersama rekan2 Pelti dilapangan tersebut diawal Januari 2009 saat kunjungan pertama.
Saya hanya katakan kepada salah satu rekan, kalau bisa pakai lampu, ternyata dapat jawaban kalau yang ada lampu hanya satu lapangan sehingga tidak mau hanya satu yang pakai sedangkan yang satu tidak.
Akhirnya lapangan yang satu lagi berhenti karena sudah merasa gelap, besok baru dilanjutkan. Tetapi lapangan yang ada lampunya diteruskan, tanpa lampu juga.
Saya bertanya kenapa tidak dihentikan karena tidak mungkin bertanding dengan baik. Jawabannya lagi tanggung karena sudah digames terakhir.
Karena saya tidak untuk kepentingan pertandingan ini, sayapun tahu diri juga. Tidak perlu ikut campur. Tapi saya juga bingung melihat kesalahan dilakukan oleh orang Pelti sendiri. Tapi ya, saya juga maklum walaupun pengurus Pelti bukan menjamin mengetahui tata cara pertandingan.
Selesai pukul 18.00, baru check-in hotel, tapi perut belum terisi karena sejak siang hanya diganjel dengan 2 potong roti dan gelas air mineral. Yang satu ambil sendiri di ruang tunggu bandara Soekarno Hatta, sdangkan yang satu lagi lebih terhormat karena dihidangkan oleh pramugari diudara.
Langsung cari makan Ikan patin bakar seperti anjuran teman2 di Palangka Raya. Memang enak, tapi saya kurang bisa membedakan karena kondidi perut sedang lapar laparnya. Ternyata cukup 2 potong ikan Patin Bakar kudes.
Pulang ke hotel, tak disangka hujan turun membuat masyarakat Palangka Raya bisa bersuka cita. Puji Tuhan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar