Palangka Raya, 16 Agustus 2009. Biasanya mengikuti ibadah hari Minggu berdasarkan keinginan sendiri. Tetapi jika berada diluar Jakarta seringkali tidak bisa mengikuti ibadah di Gereja sebaga umat Kristiani.
Saat ini tak diduga saya ditawarkan oleh salah satu petenis yunior yang sedang ikut bertanding Piala FR-68 dilapangan tenis Sanaman mantikai Palangka Raya, namanya Serly Malinda Gilbert. "Om jadi mau ke Gereja sore ini.?" pertanyaan ini cukup mengagetkan saya. Karena diberitahu ada Kebaktian sore hari, maka sayapun mengiyakan keinginan tersebut.
Sayapun bisa bersyukur karena bisa mengikuti kebaktian sore di Gereja Bethani yang cukup banyak anggotanya yang ikuti kebaktian sore ini.
Selama kebaktian ada miscall yang saya tidak angkat dan untungnya saya atur agar "silent" agar tidak mengganggu konsentrasi.
Dalam kehidupan kita harus mengenal Tuhan, sehingga bisa membimbing kehidupan sehari hari. Kewajiban ini harus tetap dilakukan.
Dijemput dengan motor bukan masalah dan sayapun melihat banyak juga bangunan Gereja di kota Palangka Raya ini.
Setelah menerima santapan rohani, tentunya juga membutuhkan santapan jasmani, maka sayapun minta diantarkan ke Restoran Kampung Lauk yang terletak disamping jembatan Kahayan (panjang 505 m). Sepanjang jembatan banyak motor motor nangkring berpacaran bagi kawula muda. Dalam pikran sayapun bertanya tanya kenapa petugas Polisi mebiarkannya, karena menurut saya ini menggangu jalannya kendaraan.
Kampung Lauk sudah dikenal dan saya mengetahuinya datang di Facebook dari salah satu mahasiswi asal Pangkalan Bun (Rili Rumoga) yang kuliah di UGM Jogjakarta, yang menganjurkan agar makan di Kampung Lauk tersebut.
Betul juga, pilihan tetap jatuh ke Ikan PATIN BAKAR. Rasanya juga enak sekali dan harganya cukup murah sekali. Melahap makanan sehingga perut kenyang membuat perutpun makin gendut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar