Jakarta, 12 Agustus 2009. Saya melihat selama ini disetiap pendaftaran atlet tenis disuatu turnamen ada yang hampir terlupakan karena saya melihat masih ada juga yang melupakan atas adanya aturan yang dikeluarkan oleh PP Pelti untuk turnamen nasional maupun ITF untuk internasional.
Karena jika ada pelanggaran maka akan kena penalti. Sudah banyak yang saya terima di Pelti edaran dari ITF mengenai beberapa nama petenis yunior Indonesia kena hukuman karena keteledorannya. Ada yang disebut batas waktu pendaftaran , biasanya 3 minggu sebelum turnamen dimulai (internasional yunior), sedangkan turnamen Nasional hanya 10 hari batas waktunya yang kadang kala penyelenggara suka membuka pintu kurang dari 10 hari tersebut.Saya harapkan dimasa mendatang di Indonesia juga diterapkan aturan hukuman ini.
Ada lagi yang disebut batas waktu pembatalan ikut serta, yang biasanya untuk Pro Circuit (ITF) diberikan 13 hari sebelum pertandingan. Khusus Yunior internasional 10 hari sebelum pertandingan. Sedangkan untuk Turnamen nasional ada aturannya yaitu 7 hari. Hanya saja permasalahannya , khusus TDP Nasional sering aturan ini tidak diterapkan oleh Referee. Tapi kalau turnamen internasional itu tidak bisa lolos karena Referee semua adalah Referee asing kecuali turnamen internasional yunior. Tapi kenapa kalau internasional yunior tidak bisa lolos, karena begitu pendaftaran ditutup ( 21 hari sebelum turnamen) penyelenggara harus kirimkan daftar nama2 peserta yang masuk babak utama dan kualifikasi. Bisa dibayangkan sejak 21 hari ditutup setiap minggu dikirimkan laporan peserta tersebut karena ada saja yang mengundurkan diri.
Kalau turnamen internasional yunior, jika pengunduran dirinya melewati batas waktu yang ditentukan maka akan kena penalti ( 2 - 6 ) dimana jika telah mencapai penalti angka 12 maka kena hukuman tidak boleh ikut pertandingan internasional 3 bulan dstnya. Kalau yang ProCircuit, hukumannya dalam bentuk uang, sehingga tidak bisa menghindar karena akan ikut turnamen dimasa mendatang.
Nah, untuk yang mendatang saya mengharapkan ketentuan jika sudah dibuat untuk dituruti, sehingga sebaiknya setiap pelatih, orangtua ataupun petenis diwajibkan mengenal ketentuan pertandingan tersebut sehingga tidak akan terkecoh jika kena hukuman, Begitu juga petugas Referee diharapkan juga menjalankan aturan tersebut. Ini semua untuk kepentingan atlet sendiri dimasa mendatang.
Biasanya penyelenggara harus membuat daftar peserta yang diterima dibabak utama dan kualifikasi. Hal ini di Indonesia hanya berjalan diturnamen internasional dan nasional (kelompok umum). Yang jadi pertanyaan kenapa di turnamen yunior tidak dibagi babak kualifikasi dan babak utama. Sehingga ada kelompok umur yang size of drawnya sampai 128 tapi ada yang hanya 16-32 saja, tanpa ada kualifikasi. Sebenarnya ada keuntungan peserta jika dibagi 2 yaitu babak kualifikasi dan babak utama. Jika masuk babak utama , tidak perlu datang dihari pertama turnamen, cukup hari kedua karena bertandingnya paling cepat dihari ketiga. Bisa menghemat beaya akomodasi bagi atlet luar kota tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar