Senayan, 11 April 2008. ITF Referee Nitin Kannamwar asal India kepanasan duduk dilapangan dalam tugas mengawasi pertandingan Davis Cup by BNP Paribas antara Indonesia dan China. “ Lebih baik duduk dibawah sinar matahari daripada dibawah payung,” ujar AFR sambil tertawa disamping manajer tim China Wang Yue yang ikut juga tertawa.. “Kalau nggak percaya silahkan tanya dokter Dangsina Moeloek,” Dr Dangsina Moeloek yang juga ikut nimbrung bersama dibawah paying ikut tertawa. Saat itu Nitin hanya bisa cengengesan saja sambil menghapus keringat yang bercucuran. Nitin Kannamwar saat perpindahan set ketiga partai pertama Ayrton Wibowo melawan Yan Bai langsung keluar lapangan untuk bernaung dibawah payung.
Sebenarnya Nitin Kannamwar saat technical meeting minta disediakan payung sendiri disamping kedua tim, tetapi karena yang ada sangat kecil dan kursinya diatas panggung kecil sehingga payung tersebut tidak jadi dipakai.
“Gua kerjain deh dianya, biar tambah hitam.” Ujar AFR kepada dr. Dangsina Moeloek.
“Gua kerjain deh dianya, biar tambah hitam.” Ujar AFR kepada dr. Dangsina Moeloek.
Saat berlangsung set ketiga dimana set pertama dan kedua Ayrton ketinggalan 36 16, sempat AFR keluar candanya kepada Chief Umpire Riyat Andrizar Sagma dan dr. Dangsina Moeloek. “Ini bukan tahayul maupun tuyul, kalau saya nonton Ayrton main , pasti Ayrton dapat point,” ujar AFR. “Apa perlu saya keluar aja ya.” Langsung ditahan oleh Dangsina Moeloek dan Riyat minta duduk saja.
Memang benar diset pertama AFR hanya saksikan sampai kedudukan 2-1, dan Ayrton hanya bisa dapat 3 games saja. Akhirnya Ayrton bisa mengejar diset ketiga sampai 5-5, hanya saja tidak bisa memenangkan permainan set ketiga dan kalah 5-7.
Saat ini kedudukan China unggul 1-0. Pertandingan lanjutannya antara Cgristopher Rungkat melawan Zhe Li.
Dalam press conference, Ayrton mengatakan sudah berusaha tetapi tidak bisa menang. Memang kali ini pengamatan AFR penampilan Ayrton lebih baik dibandingkan sewaktu lawan China Hongkong bulan Februari lalu. Set kedua Ayrton meras terganggu dengan sorakan penonton sehingga bisa lepas kalah 1-6. Diset ketiga mulai kelihatan ada perbaikan dan menurut Yan Bai diset ketiga Yan Bai ingin cepat2 menyelesaikan pertandingan secepatnya.Akibatnya banyak kesalahan yang keluar. Menurut Wang Yue selaku manajer tim China mengatakan kalau Yan Bai ( 19 tahun) merupakan calon bintang China mendatang.
1 komentar:
wakakakakak
terlaluuuu kau om
pantesan aku bertanya tanya kenapa cuman pak nitin seorang yang ndak pake payung
Posting Komentar