23 April 2008. Harus diakui dalam kurun waktu kurang lebih dua puluh tahun terakhir ini, dunia olahraga telah berkembang dengan sangat spektakuler. Bisa dilihat disetiap media massa selalu ada rubrik olahraga. Koran jika tanpa berita olahraga, ibaratnya makan tanpa garam. Peranan media massa telah menjadi suguhan menarik dengan memanfaatkan dengan kreasi kegiatan olahraga sebagai berita menarik dan juga sebagai hiburan yang enak ditonton. Kemajuan zaman membuat segala memungkinkan. Walaupun tidak melihat langsung kelapangan yang jaman sekarang sudah ada media televisi yang memudahkan bagi semua bisa berhubungan langsung melihat dari seberang lautanpun masih bisa menikmatinya. Akibatnya tontonan atraksi olahraga sangat menguntungkan dari segi financial. Bisa menjadi profit making.
Dinamika dan perkembangan olahraga seperti ini telah mengangkat harkat dan martabat bangsa
Dinamika dan perkembangan olahraga seperti ini telah mengangkat harkat dan martabat bangsa
Olahraga awalnya sangat dikenal dengan amatir kemudia berkembang menjadi olahraga professional, yang akhirnya menjadi komoditi bisni yang sangat menjanjikan sekali. Olahraga professional telah bangkit seperti bangkitnya olahraga amatir. Dimana keduanya punya sasaran yang sama yaitu altius (paling tinggi), fortius (paling kuat) dan citius (paling cepat(. Munculnmya olahraga professional bisa mengembangkan berbagai macam usaha bisnis yang telah dipersiapkan melalui metode latihan yang efektif sehingga bisa mencapai sasaran prestasi yang tinggi.
Kembali ke tenis, yang jadi pertanyaan apakah tenis itu amatir atau professional. Awalnya sih amatir kemudian muncullah prize money membuat atletnya menjadi professional, bahkan ada wadah khusus yaitu Asocciation Tennis Profesional (ATP) dan juga Women Tennis Association (WTA). Dengan adanya professional bukan berarti amatir langsung mati.Tidak. Amatir tenis itu adalah tingkat kelompok umur atau dikenal dengan yunior. Setelah itu diatas yunior baru masuklah kekelompok umum yang akhirnya menjadi professional.Karena setiap turnamen nasional di Indonesia menyediakan prize money. Sedangkan tingkat yunior tetap amatir karena tidak diperkenankan memberikan prize money kepada pemenangnya.
Bagaimana nasibya jika turnamen yunior terima uang alias prize money, berarti buklan amatir lagi tetapi masuk ke professional. Banyak petenis asing seaktu masih status yunior bertanding ke professional, tapi diperkenakan karena atlet tersebut tidak mau terima prze money yangdisediakan turnamen. Atlet tersebut akan minta surat penyatan dari penyelenggara turnamen agar disebutkan tidak terima hadiahnya. Jadi mau dikenakan hadiah prize money tgersebut. Masih bisa dinikmati dengan cara disebutkan prize money tersebut diterima oleh pelatih atau orangtuanya sebagai pengganti beaya perjalanannya keturnamen tersebut .
Kalau berniat sekolah di Amerika Serikat maka harus hati hati karena disana ketat sekali.Jika petenis college ketahuan ikut turname pro harus bisa buktikan tidak terima prize money.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar